Produksi tahu Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, kini semakin digemari konsumen sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami yakin ke depan tahu asli Rangkasbitung siap bersaing dengan daerah lain," kata Mad Soleh (53), seorang perajin tahu di Lebak, Rabu.

Selama ini, pemasaran produksi tahu Rangkasbitung menembus wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

Selain itu juga wilayah Kabupaten Bogor Barat, seperti Kecamatan Tenjo,Kecamatan Daru, Kecamatan Cilejet, Kecamatan Parungpanjang dan Kecamatan Jasinga.

Produksi tahu Rangkasbitung itu menggunakan bahan baku kedelai impor dari Amerika Serikat. Keunggulan kedelai Amerika itu, selain renyah, gurih juga pulen dan tahan lama.

Karena itu, produksi tahu Rangkasbitung semakin diminati konsumen untuk dikonsumsi keluarga. Produksi tahu Rangkasbitung itu kebanyakan digoreng untuk dijadikan makanan camilan yang menyehatkan.

"Kami akan mempromosikan tahu Rangkasbitung itu dengan membuka galeri khusus agar lebih dikenal masyarakat sebagai makanan oleh-oleh dari "kota seribu madrasah"," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, produksi tahu Rangkasbitung berkembang di kawasan Muara Kebun Kelapa Kelurahan MC Rangkasbitung Barat dan 20 unit usaha dengan menyerap 700 pekerja lokal.

Mereka para pekerja tahu Rangkasbitung terdiri dari pekerja yang memproduksi tahu, pengemudi dan pemasaran. Para perajin itu memproduksi tahu masih dikelola secara tradisional dan jauh dengan perajin di Bandung dan Sumedang.

Meski pengelolaan secara tradisional, namun mampu memiliki kualitas sehingga diminati konsumen dari Banten dan Jawa Barat.

"Kami bekerja keras akan mempromosikan tahu Rangkasbitung ke daerah-daerah lain di Tanah Air," kata Mad Soleh sambil menyatakan dirinya menggeluti usaha tahu sejak tahun 1975.

Aminudin, seorang pedagang tahu Rangkasbitung mengatakan dirinya sudah 15 tahun memasarkan produksi tahu ke wilayah Kabupaten Bogor bagian barat hingga mampu menyekolahkan anak hingga SMA juga membeli rumah.

Saat ini, dirinya bisa menghabiskan tahu Rangkasbitung sekitar lima papan dengan penghasilan keuntungan sekitar Rp130 ribu/hari.

"Kami sudah banyak pelanggan dan nanti sore hari habis terjual," katanya menjelaskan.

Kepala Bidang Industri Kecil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Saepudin mengatakan sejauh ini pelaku industri kecil menengah (IKM) khususnya produksi tahu Rangkasbitung berkembang sehingga mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemerintah daerah setiap tahun meningkatkan mutu dan kualitas tahu Rangkasbitung melalui pelatihan juga bantuan peralatan produksi.

"Kami selalu mempromosikan produksi tahu Rangkasbitung dijadikan makanan oleh-oleh khas Lebak untuk mendukung destinasi wisata yang menjadikan fokus pemerintah daerah," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019