Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas produk yang mampu berdaya saing dan menciptakan lapangan kerja guna menekan tingkat pengangguran.

"Kita berharap produk UMKM dapat menembus pasar domestik dan mancanegara," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi di Lebak, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan Ade saat menghadiri acara kerja sama kemitraan antara UMKM dengan perusahaan New Star Cinema (NSC), dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten.

Ia mengatakan pelaku UMKM merasa diuntungkan melalui kerja sama kemitraan dengan perusahaan besar tersebut.

Keberhasilan produk UMKM itu, tambah dia, tidak lepas dari adanya kerja sama untuk pemasaran produk agar menembus pasar domestik maupun mancanegara.

"Kami yakin melalui kerja sama kemitraan itu akan meningkatkan pendapatan ekonomi pelaku UMKM juga masyarakat setempat, karena menyerap lapangan pekerjaan," katanya.

Ia mengatakan pelaku UMKM di Lebak telah berkembang dan banyak kluster-kluster usaha masyarakat yang mampu meningkatkan kinerja ekonomi lokal.

Berdasarkan data, jumlah UMKM di wilayah Lebak pada 2016 tercatat sebanyak 49.538 unit usaha dan meningkat hingga 50.149 unit usaha pada 2017.

Menurut dia, peningkatan pelaku usaha kecil menengah itu akibat kebijakan pemerintah daerah yang menggulirkan program Lebak Sejahtera.

Kebijakan tersebut fokus pada pembinaan, pelatihan, peningkatan kualitas, pemberian sertifikasi juga promosi hingga penampungan untuk membantu pemasaran.

Selain itu, pelaku UMKM juga diharapkan mampu menggunakan media teknologi melalui jaringan internet untuk memasarkan produk secara daring.

"Kami yakin kontribusi pelaku UMKM itu dapat mengendalikan kemiskinan, mencegah urbanisasi dan pengangguran," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Saepudin mengatakan pelaku UMKM telah berkembang pada bidang usaha industri rumahan (home industry).

Produk-produk yang dihasilkan antara lain kerajinan tangan, logam, aneka jenis makanan, hasil produksi pertanian, dan perkebunan, serta pertambangan.

Bahkan, beberapa produksi UMKM seperti gula cetak, abon ikan dan gula semut telah menembus pasar Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.

Begitu juga, tambah Saepudin, produk emping dan abon ikan dipasok ke sejumlah daerah di tanah air.

"Kami setiap tahun meningkat kualitas produk UMKM juga memberikan sertifikasi halal, peningkatan pengemasan, pemasangan barcode dan perizinan BPOM agar bisa bersaing pasar," katanya.

 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019