Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan peralatan evakuasi menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi terjadi bencana alam.

"Kita mengutamakan peralatan evakuasi itu berfungsi untuk penyelamatan kemanusian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Senin.

Peralatan evakuasi itu antara lain kendaraan roda empat, roda dua, mesin motor perahu, gergaji mesin, tenda dapur, tenda pengungsian dan tandu.

Saat ini, peralatan evakuasi itu berfungsi dan siap dioperasikan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Selama ini, cuaca ekstrem mulai melanda wilayah Kabupaten Lebak dan pekan lalu diperkirakan puluhan rumah dan pohon roboh akibat diterjang angin puting beliung.

"Kami menjamin semua peralatan evakuasi kebencanaan itu bisa dioperasikan untuk membantu warga yang terdampak bencana," tambahnya.

Menurut dia, peralatan evakuasi tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Mereka para petugas kebencanaan dan relawan tangguh mampu mengoperasikan peralatan evakuasi itu dengan cepat, karena sebelumnya sudah menjalani pelatihan.

Selain itu juga petugas kebencanaan dan relawan tangguh menghadapi cuaca ekstrem berada di Posko Utama selama 24 jam dengan piket bergantian sebanyak 10 peronel.

Cuaca ekstrem itu, kata dia berpotensi bencana banjir, longsor dan angin kencang tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Warunggunung, Cibadak, Cileles, Cimarga, Leuwidamar, Banjarsari, Wanasalam, Cihara, Bayah, Gunugkencana, Muncang, Cirenten, Sobang, Cibeber dan Cijaku.

"Kami minta masyarakat selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem itu agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019