Pendiri Ternakopi yang juga anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, mengajak para pemain game atau "gamer" untuk membangun ekosistem olah raga elektronik atau eSports yang lebih baik.
"Olah raga elektronik atau eSports telah berkembang dari awalnya permainan menjadi olah raga, bahkan profesi. Terlihat dari dipertandingkannya cabang ini di Asian Games. Mereka yang menekuninya, bukan sekedar mengandalkan bakat tapi mesti didukung kebugaran fisik dan mental dari latihan yang memadai," ujar Kaesang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, dia mendorong agar para "gamer" yang berkecimpung dalam bidang itu, untuk membangun ekosistem yang baik pula. Salah satu upaya yang dilakukannya yakni dengan kompetisi Ternakopi Campus Tournament. Para "gamer" beradu ilmu dan taktik main bareng Mobile Legends dalam kompetisi itu.
Turnamen bagi mahasiswa tersebut sudah dimulai sejak 23 November 2019, dan berhasil menjaring lebih dari 2.000 pemain yang memperebutkan hadiah dengan nilai total sebesar 300 juta rupiah berikut sebuah mobil.
Kaesang menambahkan pihaknya sejumlah perusahaan swasta. Dalam kesempatan itu, dia mengajak seluruh pemain game dan pengunjung umum dalam berdiskusi seputar industri olah raga elektronik itu.
CEO Ternakopi, Ansari Kadir mengatakan pihaknya menggelar acara Nongkrong eSports Kuy karena yakin banyak manfaat yang bisa diraih dari eSports.
" Hobi main terpenuhi, dapat hadiah, jaringan dan pertemanan yang luas, mudah-mudahan prestasi yang lebih tinggi juga tercapai. Bukan tak mungkin, saatnya ekosistem game ini telah terbangun, "eSports ini akan menjadi industri yang membuka banyak profesi baru di Indonesia," kata Ansari.
Industri itu membutuhkan kehadiran pemerintah dalam menyediakan regulasi seputar infrastruktur, perpajakan, pembinaan, penelitian dan pengembangan hingga ke aspek perlindungan pemain.
Keseruan "Nongkrong E-Sports Kuy!" bertema The Rise of Game Industry bertambah dengan kehadiran Jess No Limit, Kaesang Pangarep, Clara Mongstar, Brandon Kent yang berbagi pengalamannya menjadi gamer profesional.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Olah raga elektronik atau eSports telah berkembang dari awalnya permainan menjadi olah raga, bahkan profesi. Terlihat dari dipertandingkannya cabang ini di Asian Games. Mereka yang menekuninya, bukan sekedar mengandalkan bakat tapi mesti didukung kebugaran fisik dan mental dari latihan yang memadai," ujar Kaesang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, dia mendorong agar para "gamer" yang berkecimpung dalam bidang itu, untuk membangun ekosistem yang baik pula. Salah satu upaya yang dilakukannya yakni dengan kompetisi Ternakopi Campus Tournament. Para "gamer" beradu ilmu dan taktik main bareng Mobile Legends dalam kompetisi itu.
Turnamen bagi mahasiswa tersebut sudah dimulai sejak 23 November 2019, dan berhasil menjaring lebih dari 2.000 pemain yang memperebutkan hadiah dengan nilai total sebesar 300 juta rupiah berikut sebuah mobil.
Kaesang menambahkan pihaknya sejumlah perusahaan swasta. Dalam kesempatan itu, dia mengajak seluruh pemain game dan pengunjung umum dalam berdiskusi seputar industri olah raga elektronik itu.
CEO Ternakopi, Ansari Kadir mengatakan pihaknya menggelar acara Nongkrong eSports Kuy karena yakin banyak manfaat yang bisa diraih dari eSports.
" Hobi main terpenuhi, dapat hadiah, jaringan dan pertemanan yang luas, mudah-mudahan prestasi yang lebih tinggi juga tercapai. Bukan tak mungkin, saatnya ekosistem game ini telah terbangun, "eSports ini akan menjadi industri yang membuka banyak profesi baru di Indonesia," kata Ansari.
Industri itu membutuhkan kehadiran pemerintah dalam menyediakan regulasi seputar infrastruktur, perpajakan, pembinaan, penelitian dan pengembangan hingga ke aspek perlindungan pemain.
Keseruan "Nongkrong E-Sports Kuy!" bertema The Rise of Game Industry bertambah dengan kehadiran Jess No Limit, Kaesang Pangarep, Clara Mongstar, Brandon Kent yang berbagi pengalamannya menjadi gamer profesional.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019