Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, membina industri kerajinan anyaman pandan di Kecamatan Cileles dan Cikulur.

"Kedua kecamatan itu terdapat bahan baku melimpah hasil budi daya petani pandan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak,Kamis.

Pembinaan kerajinan industri tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitas sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.

Selama ini, kerajinan industri anyaman pandan diproduksi setengah jadi seperti tikar dongdot dipasok ke Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pembinaan itu, kata dia, ke depan para perajin anyaman pandan di dua kecamatan itu mampu memproduksi sendiri dan memiliki nilai jual tinggi.

Apabila, perajin itu memproduksi anyaman pandan dalam bentuk tas, kipas angin, topi koboi, tempat handphone, suvenir dan dompet dipastikan tingkat ekonomi warga meningkat.

Harga produksi kerajinan anyaman pandan bervariasi mulai Rp5000 hingga Rp200 ribu/buah.

Keberadaan kerajinan anyaman itu dapat menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal, sehingga mampu mengatasi urbanisasi ke luar daerah.

"Kami terus mengoptimalkan pembinaan usaha kerajinan masyarakat dengan meningkatkan kualitas agar memiliki nilai jual tinggi," katanya menjelaskan.

Ditempat terpisah, Camat Cileles Yusuf mengatakan selama ini, usaha kerajinan anyaman pandan di wilayahnya berkembang pesat dan mampu menopang pendapatan ekonomi keluarga mereka.

Usaha kerajinan anyaman pandan itu berkembang di Desa Daroyon, Parung Kujang dan Banjarsari.

Mereka memproduksi aneka kerajinan anyaman pandan antara lain tikar, topi koboi, tempat handphone, suvenir, tas, dompet dan lainnya.

"Semua produk kerajinan pandan itu dipasok ke pasar lokal juga luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," katanya.

Maman (50), seorang warga Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak mengaku dirinya sudah puluhan tahun memproduksi aneka kerajinan anyaman pandan.

Kelebihan anyaman pandan di sini memiliki kekuatan juga motifnya lebih bagus dibandingkan dari Tasikmalaya.

"Kami memproduksi kerajinan anyaman itu karena didukung bahan baku melimpah," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019