Sebanyak 5.000 santri di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa, mengikuti upacara dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kota Tangerang tahun 2019 dengan tema "Santri Nasional Untuk Perdamaian Dunia".
Pada kegiatan itu, Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menjadi pembina upacara.
"Kami Pemerintah Kota Tangerang, mengucapkan selamat Hari Santri Nasional. Semoga para santri turut mengambil bagian dalam mewujudkan kota yang ber-Akhlakul Karimah," katanya dalam kegiatan yang berlangsung di Alun - Alun Kota Tangerang itu.
Ia menambahkan Pemkot Tangerang terus mendorong masyarakat, termasuk para santri melalui berbagai program pembinaan dan pelatihan dengan sistem kaderisasi secara terstruktur, masif dan sistematis untuk terus berkarya.
"Wadahnya sudah ada Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) dan juga ada Unit Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (ULPTQ) di tiap kelurahan," katanya.
"Untuk itu, pondok pesantren harus mampu berkembang menjadi pusat ilmu sehingga para santrinya mempunyai wawasan yang luas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," tambahnya.
Wali Kota juga berpesan agar para santri siap dalam menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0, salah satunya dengan menggunakan internet secara bijak lantaran memiliki aspek manfaat dan mudharat yang besar.
"Menggunakan medsos harus dengan bijak. jangan mudah terprovokasi dengan konten-konten yang dapat memecah belah umat. Terus ajarkan dan syiarkan nilai kebaikan, agar tidak menimbulkan kebencian apalagi faham radikalisme yang bisa merusak persatuan negara Indonesia," demikian Arief R. Wismansyah .
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Pada kegiatan itu, Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menjadi pembina upacara.
"Kami Pemerintah Kota Tangerang, mengucapkan selamat Hari Santri Nasional. Semoga para santri turut mengambil bagian dalam mewujudkan kota yang ber-Akhlakul Karimah," katanya dalam kegiatan yang berlangsung di Alun - Alun Kota Tangerang itu.
Ia menambahkan Pemkot Tangerang terus mendorong masyarakat, termasuk para santri melalui berbagai program pembinaan dan pelatihan dengan sistem kaderisasi secara terstruktur, masif dan sistematis untuk terus berkarya.
"Wadahnya sudah ada Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) dan juga ada Unit Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (ULPTQ) di tiap kelurahan," katanya.
"Untuk itu, pondok pesantren harus mampu berkembang menjadi pusat ilmu sehingga para santrinya mempunyai wawasan yang luas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," tambahnya.
Wali Kota juga berpesan agar para santri siap dalam menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0, salah satunya dengan menggunakan internet secara bijak lantaran memiliki aspek manfaat dan mudharat yang besar.
"Menggunakan medsos harus dengan bijak. jangan mudah terprovokasi dengan konten-konten yang dapat memecah belah umat. Terus ajarkan dan syiarkan nilai kebaikan, agar tidak menimbulkan kebencian apalagi faham radikalisme yang bisa merusak persatuan negara Indonesia," demikian Arief R. Wismansyah .
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019