Wakil Kepala Polres Jayawijaya, AKP Leonard Yoga, mengklaim situasi dan kondisi keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sudah kondusif pascapenikaman warga di Jembatan Wouma pada Sabtu (12/10).
"Situasi Wamena saat ini kondusif," katanya lewat pesan singat kepada ANTARA di Jayapura, Papua, Minggu.
Polisi di lapangan, kata dia, terus meningkatkan patroli keamanan ke sejumlah titik yang dinilai rawan tindak kriminal. "Patroli juga ditingkatkan agar tidak kecolongan," katanya.
Mengenai masalah itu, ia mengimbau warga tetap tenang dan menyerahkan persoalan itu kepada pemerintah ataupun aparatur keamanan. "Kami bekerja keras, mohon bantuan masyarakat untuk tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan," katanya.
Berdasarkan data lapangan dan informasi yang berhasil dihimpun ANTARA, penikaman itu terjadi sekitar pukul 15.20 WIT Sabtu (12/10) di Jembatan Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Juga baca: Forkompimda Jayawijaya gelar pertemuan terkait penikaman warga
Juga baca: Kapolda: Korban penikaman di Wamena pekerja bangunan Gereja Katolik
Juga baca: Lanud Silas Papare kembali terbangkan 104 pengungsi ke Wamena
Ketika itu, sebanyak enam orang pekerja bangunan yang berboncengan di empat kendaraan bermotor pulang dari kerja di bangunan di depan Paroki Wouma menuju Wamena.
Tiba-tiba di depan Jembatan Wouma, Deri Daru Padang (30), pengendara motor yang di depan ditikam dua orang tak dikenal, dengan ciri-ciri satu anak dewasa pakai baju merah dan satu anak remaja.
Setelah ditikam, Padang yang membonceng Bunga Simon, terjatuh kemudian bangun kembali mengendarai motor. Mereka kemudian melapor di Pos Brimob di dekat Pasar Wouma, kemudian korban tikam dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan penanganan medis. Informasi terkini yang didapat menyebutkan, Padang terluka serius di perutnya akibat tikaman itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Situasi Wamena saat ini kondusif," katanya lewat pesan singat kepada ANTARA di Jayapura, Papua, Minggu.
Polisi di lapangan, kata dia, terus meningkatkan patroli keamanan ke sejumlah titik yang dinilai rawan tindak kriminal. "Patroli juga ditingkatkan agar tidak kecolongan," katanya.
Mengenai masalah itu, ia mengimbau warga tetap tenang dan menyerahkan persoalan itu kepada pemerintah ataupun aparatur keamanan. "Kami bekerja keras, mohon bantuan masyarakat untuk tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan," katanya.
Berdasarkan data lapangan dan informasi yang berhasil dihimpun ANTARA, penikaman itu terjadi sekitar pukul 15.20 WIT Sabtu (12/10) di Jembatan Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Juga baca: Forkompimda Jayawijaya gelar pertemuan terkait penikaman warga
Juga baca: Kapolda: Korban penikaman di Wamena pekerja bangunan Gereja Katolik
Juga baca: Lanud Silas Papare kembali terbangkan 104 pengungsi ke Wamena
Ketika itu, sebanyak enam orang pekerja bangunan yang berboncengan di empat kendaraan bermotor pulang dari kerja di bangunan di depan Paroki Wouma menuju Wamena.
Tiba-tiba di depan Jembatan Wouma, Deri Daru Padang (30), pengendara motor yang di depan ditikam dua orang tak dikenal, dengan ciri-ciri satu anak dewasa pakai baju merah dan satu anak remaja.
Setelah ditikam, Padang yang membonceng Bunga Simon, terjatuh kemudian bangun kembali mengendarai motor. Mereka kemudian melapor di Pos Brimob di dekat Pasar Wouma, kemudian korban tikam dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan penanganan medis. Informasi terkini yang didapat menyebutkan, Padang terluka serius di perutnya akibat tikaman itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019