Kerajinan batik etnik Badui yang diproduksi santri Pondok Pesantren Daarul Qoriian Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten diminati pasar Vietnam karena memiliki kualitas dan corak warnanya unik.

"Kita memasok batik Badui ke negara Vietnam itu setiap bulan dengan harga Rp500 ribu ukuran panjang 300 sentimeter dan lebar 150 meter," kata Ketua UKM Ponpes Daarul Qoriin Endoh Mahfudoh di Lebak, Senin.

Produksi batik etnik Badui memiliki corak dan motif banyak, seperti motif tapak kebo, dayang sumbi, kerang, belingbing, leuit dan lainnya.

Selain itu juga motif batik etnik Badui tentu berbeda dengan batik lainnya di Tanah Air.

Kelebihan motif batik Badui itu memiliki makna dan filosofi adat budaya masyarakat Badui yang matapencaharianya mengandalkan pertanian.

Selain itu juga warnanya didominasi biru dan hitam dan menunjukkan kecintaan terhadap alam dan hutan.

"Kami bisa memasok ke Vietnam itu setelah mengikuti pameran melalui promosi yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Banten," katanya.

Menurut dia, dirinya memasok batik etnik Badui mencapai 60 kodi per bulan, bahkan saat ini permintaan pasar Vietnam meningkat.

Produksi batik etnik Badui di sini melibatkan 15 orang dan mereka bisa menghasilkan pendapatan ekonomi.

Sebab, kebanyakan santri yang memproduksi kerajinan batik itu sudah berkeluarga.

Selain itu juga pihaknya memasarkan kerajinan kain tenun Badui karena permintaan pasar Vietnam cukup baik.

Kebanyakan mereka membeli produk kain tenun dan selendang karena memiliki pola, warna, dan pengerjaan yang khas dan umumnya mengandalkan bahan alami untuk pewarnaan kain.

Tenun Badui memiliki 17 motif antara lain jenis tenun poleng dengan Corak Hisueng, Kacang Herang, Paul, Mursadam, Pepetikan, Magrib, Capit Hurang, Lepeut, dan Gula Aseng.

Motif tenun Suat dengan jenis Sungket, Samata, Adu Mancung, dan Sabuk Beureum. Serta, motif Aros dengan jenis Kembang Saka, Cikur,Anggeus dan Awi Gede.

"Kami memasok batik dan kain tenun Badui untuk mengenalkan kerajinan masyarakat tradisional bisa bersaing hingga menembus pasar dunia," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019