Kementerian Luar Negeri dan Dinas Koperasi dan UMKM Banten memberikan pembekalan dan pelatihan kepada ratusan pelaku UMKM serta Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten/kota di Banten dalam pemahaman pemanfaatan 'financial technologi' serta pemasaran produk melalui internet atau secara 'online'.

Pelatiihan atau bimbingan teknis bagi perwakilan UMKM Banten dengan tema 'Peningkatan Daya Saing UMKM dalam mengoptimalkan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025 melalui pemanfaatan 'Financial Technology' tersebut menghadirkan narasumber dari Kemenlu, OJK dan juga dari Google, diselenggarakan di Serang, Selasa.

"Kita ingin UMKM ini lebih diberdayakan, masalahnya ada tiga yang selalu dihadapi UMKM yakni permasalahan permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan kreativitas tau inovasi. Dari permasalahan itu perlu dibantu teknologinya. Makanya kita hadirkan perwakilan google dan OJK," kata Staf Fungsional Kemenlu untuk ASEAN, Chilman Arisman.

Ia mengatakan, perwakilan google dihadirkan untuk memberikan pemahaman bagaimana memasarkan produk UMIKM ke dunia melalui internet atau secara 'online'. Kemudian menghadirkan dari OJK berkaitan dengan akses permodalan karena sekarang ini banyak yang menawarkan askes permodalan secara 'online' agar tidak sembarangan dan berhati-hati mendapatkan permodalan tersebut.

 "OJK kita ingin memberikan wawasan mana saja lembaga-lembaga pinjaman yang sudah tercatat dan diawasi OJK. Karena sekarang ini marak yang menawarkan pinjaman secara online, jangan sampai nanti UMKM malah terjerat pinjaman yang tidak jelas," kata Chilman.

Ia mengatakan, dalam masyarakat ekonomi ASEAN, UMKM harus berikann pemberdayaan dengan tujuan bisa meningkatkan produktifitas, kemudian meningkatkan kualitas agar bisa beraya saing serta pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja dan terus bisa bergerak menggairahkan perekonomian bangsa.

"Total penduduk ASEAN ini sekitar 600 juta jiwa, di kita saja sekitar 260 juta jiwa. Ini adalah pasar yang bagus bagi UMKM. Kita ingin UMKM dibidang manufacturing bergerak dan maju jangan sampai berubah ke trading, karena malah nantinya mengecil dan tidak menyerap tenaga kerja," kata mantan duta besar Indonesia untuk Bahrain tersebut.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banten Tabrani menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Luar Negeri yang telah  menyelenggarakan kegiatan yang dikemas dalam bentuk pertemuan para pelaku usaha kecil menengah untuk memperkenalkan tentang financila technology.

"Kenapa itu dilakukan, karena memang kita sadari salah satu yang menjadi kendala di antara kendala lain bagi pelaku usaha kecil menengah adalah kesulitan akses modal, meskipun dari berbagai lembaga keuangan juga sudah memberikan pembiayaan. Oleh karenanya mudah-mudahan dengan kegiatan ini akan memberikan pengetahuan baru memberikan pemahaman yang akhirnya nanti para pelaku UMKM dapat memanfaatkan informasi technology untuk pemasaran produk serta financial  teknologi untuk akses permodalan," kata Tabrani.***1***

 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019