Tim SAR Gabungan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut), berhasil menemukan sembilan korban ABK KLM Khairul yang mengalami mati mesin dan hanyut dalam keadaan selamat di Perairan Hiri Kota Ternate.
"Proses evakuasi terhadap KLM Khairul Akbar dengan POB 9 orang yang mengalami mati mesin di perairan Pulau Hiri berhasil dilakukan oleh tim SAR gabungan Basarnas Ternate," kata Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah melalui siaran pers yang diterima ANTARA DI Ternate, Senin.
Menurut dia, proses evakuasi dilakukan dengan cara meminta bantuan kepada KLM Harapan Perdana untuk melakukan proses penarikan terhadap KLM Khairul Akbar dan Kn 237 melakukan pengawalan proses penarikannya hingga ke Ternate.
Sehingga, sekitar 25 Agustus pada Pukul 01.30 WIT KLM Harapan indah dan KLM Khairul Akbar telah tiba dan berlabu di Buoy Pel Perikanan Bastiong Kota Ternate, seluruh ABK dalam keadaan Selamat.
"Oleh karena itu, dengan telah tiba dan berlabuhnya KLM Khairul Akbar di Buoy Pel Perikanan Bastiong kota Ternate maka operasi SAR kami tutup dengan kesimpulan seluruh ABK dalam keadaan selamat," katanya.
Sejumlah korban yang dinyatakan selamat di antaranya, Beta (Nakhoda 52 tahun), Hesman (KKM 22 tahun), Hardae (ABK 30 tahun), Juharde (ABK 21 tahun), Irsan (ABK 22 tahun), Judin (ABK 24 tahun), Ali Rusdam (ABK 23 tahun), La Muci (ABK 23 tahun) dan Ayudin (Koki 31 tahun)
Sebelumnya, Basarnas Ternate menerima informasi dari keluarga korban Nasrul bahwa KLM Khairul Akbar dengan POB 9 orang mengalami mati mesin di perairan Pulau Hiri dan meminta bantuan Basarnas untuk melakukan proses evakuasi.
Setelah menerima informasi dan melakukan koordinasi, Pukul 11.10 WIT KN SAR 237 Pandudewanata bergerak menuju ke LKP (Lokasi Kejadian Perkara) dengan jarak 20.48 Notikal Mail, untuk melakukan proses evakuasi dengan Kecepatan 20 Kts, waktu tempuh 2,5 jam dan kapal ditarik menuju ke Pulau Hiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Proses evakuasi terhadap KLM Khairul Akbar dengan POB 9 orang yang mengalami mati mesin di perairan Pulau Hiri berhasil dilakukan oleh tim SAR gabungan Basarnas Ternate," kata Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah melalui siaran pers yang diterima ANTARA DI Ternate, Senin.
Menurut dia, proses evakuasi dilakukan dengan cara meminta bantuan kepada KLM Harapan Perdana untuk melakukan proses penarikan terhadap KLM Khairul Akbar dan Kn 237 melakukan pengawalan proses penarikannya hingga ke Ternate.
Sehingga, sekitar 25 Agustus pada Pukul 01.30 WIT KLM Harapan indah dan KLM Khairul Akbar telah tiba dan berlabu di Buoy Pel Perikanan Bastiong Kota Ternate, seluruh ABK dalam keadaan Selamat.
"Oleh karena itu, dengan telah tiba dan berlabuhnya KLM Khairul Akbar di Buoy Pel Perikanan Bastiong kota Ternate maka operasi SAR kami tutup dengan kesimpulan seluruh ABK dalam keadaan selamat," katanya.
Sejumlah korban yang dinyatakan selamat di antaranya, Beta (Nakhoda 52 tahun), Hesman (KKM 22 tahun), Hardae (ABK 30 tahun), Juharde (ABK 21 tahun), Irsan (ABK 22 tahun), Judin (ABK 24 tahun), Ali Rusdam (ABK 23 tahun), La Muci (ABK 23 tahun) dan Ayudin (Koki 31 tahun)
Sebelumnya, Basarnas Ternate menerima informasi dari keluarga korban Nasrul bahwa KLM Khairul Akbar dengan POB 9 orang mengalami mati mesin di perairan Pulau Hiri dan meminta bantuan Basarnas untuk melakukan proses evakuasi.
Setelah menerima informasi dan melakukan koordinasi, Pukul 11.10 WIT KN SAR 237 Pandudewanata bergerak menuju ke LKP (Lokasi Kejadian Perkara) dengan jarak 20.48 Notikal Mail, untuk melakukan proses evakuasi dengan Kecepatan 20 Kts, waktu tempuh 2,5 jam dan kapal ditarik menuju ke Pulau Hiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019