Mantan juru kemudi perempuan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya, Norma Yunita ditetapkan menjadi salah satu anggota DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, periode 2019-2024.
"Terima kasih atas ucapan selamat dan suksesnya," kata Norma Yunita kepada Antara di Surabaya, Minggu.
Norma sebelumnya tidak menyangka jika dirinya yang semula hanya seorang juru kemudi mobil damkar Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya akhirnya menjadi anggota DPRD Surabaya. Pelantikan Norma bersama 49 anggota DPRD Surabaya lainnya dilaksanakan dalam rapat paripurna di gedung DPRD Surabaya, Sabtu (24/8).
Ia sendiri mengaku pada awalnya tidak ingin menjadi anggota DPRD Surabaya. Namun karena dorongan dari orang tuanya akhirnya menjalani karirnya di dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Surabaya dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Pada awalnya, lanjut Norma, yang maju mencalonkan sebagai calon legislatif sebenarnya adalah ibunya yang saat itu menjadi salah satu pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Surabaya.
Hanya saja, karena ada kendala di persyaratan administrasi, Norma harus menggantikan posisi ibunya. Mendapati hal itu, Norma harus meninggalkan pekerjaannya sebagai juru mudi di Dinas PMK Kota Surabaya yang telah digeluti selama 7 tahun terakhir.
Pada Pemilu legislatif 2019, Norma tercatat sebagai Caleg di daerah pemilihan (dapil) 1 yang meliputi Kecamatan Tegalsari, Genteng, Gubeng, Simokerto, Bubutan dan Krembangan. Sejak saat itu, Norma bersama orang tua dan timnya rutin turun ke lapangan menyapa warga. Hasilnya Norma berhasil memperoleh 7.024 suara di Pileg 2019.
"Saya lebih suka turun ke lapangan, door to door. Saya lebih suka itu karena bisa lebih hati ke hati. Warga cukup antusias, mereka senang sekali dari program saya, cara bicara saya kepada mereka. Mungkin karena tulus sehingga mereka percaya bahwa nanti saya pasti akan jadi," katanya optimistis.
Selama pendekatan dengan masyarakat, Norma biasanya dengan timnya, tapi juga kadang sendiri. Bahkan dalam sehari, Norma bisa mendatangi lima sampai enam titik. "Misal dalam satu hari ada lima titik ya kita bagi, kalau banyak yang dibagi, kalau sedikit ya sama-sama, misalnya ibu saya di titik selatan, saya di titik timur," katanya.
Selama dalam kampanye, Norma tidak banyak mengumbar janji, melainkan berusaha memberikan yang terbaik buat warga melalui parlemen. Salah program yang diperjuangkan adalah bidang pendidikan, pekerjaan dan kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Terima kasih atas ucapan selamat dan suksesnya," kata Norma Yunita kepada Antara di Surabaya, Minggu.
Norma sebelumnya tidak menyangka jika dirinya yang semula hanya seorang juru kemudi mobil damkar Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya akhirnya menjadi anggota DPRD Surabaya. Pelantikan Norma bersama 49 anggota DPRD Surabaya lainnya dilaksanakan dalam rapat paripurna di gedung DPRD Surabaya, Sabtu (24/8).
Ia sendiri mengaku pada awalnya tidak ingin menjadi anggota DPRD Surabaya. Namun karena dorongan dari orang tuanya akhirnya menjalani karirnya di dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Surabaya dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Pada awalnya, lanjut Norma, yang maju mencalonkan sebagai calon legislatif sebenarnya adalah ibunya yang saat itu menjadi salah satu pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Surabaya.
Hanya saja, karena ada kendala di persyaratan administrasi, Norma harus menggantikan posisi ibunya. Mendapati hal itu, Norma harus meninggalkan pekerjaannya sebagai juru mudi di Dinas PMK Kota Surabaya yang telah digeluti selama 7 tahun terakhir.
Pada Pemilu legislatif 2019, Norma tercatat sebagai Caleg di daerah pemilihan (dapil) 1 yang meliputi Kecamatan Tegalsari, Genteng, Gubeng, Simokerto, Bubutan dan Krembangan. Sejak saat itu, Norma bersama orang tua dan timnya rutin turun ke lapangan menyapa warga. Hasilnya Norma berhasil memperoleh 7.024 suara di Pileg 2019.
"Saya lebih suka turun ke lapangan, door to door. Saya lebih suka itu karena bisa lebih hati ke hati. Warga cukup antusias, mereka senang sekali dari program saya, cara bicara saya kepada mereka. Mungkin karena tulus sehingga mereka percaya bahwa nanti saya pasti akan jadi," katanya optimistis.
Selama pendekatan dengan masyarakat, Norma biasanya dengan timnya, tapi juga kadang sendiri. Bahkan dalam sehari, Norma bisa mendatangi lima sampai enam titik. "Misal dalam satu hari ada lima titik ya kita bagi, kalau banyak yang dibagi, kalau sedikit ya sama-sama, misalnya ibu saya di titik selatan, saya di titik timur," katanya.
Selama dalam kampanye, Norma tidak banyak mengumbar janji, melainkan berusaha memberikan yang terbaik buat warga melalui parlemen. Salah program yang diperjuangkan adalah bidang pendidikan, pekerjaan dan kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019