Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah titik lapak penjual hewan kurban menjelang Idul Adha, untuk memastikan hewan kurban yang dijual bebas penyakit hewan yang menular dan membahayakan.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Sabtu mengatakan, ketersediaan hewan kurban di Banten saat ini bisa dipastikan bebas dari penyakit hewan yang menular dan membahayakan (zoonosis), karena ini menjadi komitmen pemerintah terhadap masyarakat khususnya umat Islam untuk menjamin bahwa hewan kurban tersebut harus memenuhi kriteria aman, sehat, halal dan utuh (Asuh).

"Kami bersama tim kesehatan medik veteriner sampai saat ini tidak menemukan hewan yang tertular  penyakit berbahaya. Pemeriksaan ini didukung  lab keswan dan kemavet," kata Agus M Tauchid didampingi Kabid Peternakan dan Kesmavet Distan Banten Aan Muawanah saat melakukan pemeriksaan hewan kurban di lapak penjual hewan di Cipocok Jaya Kota Serang.

Baca juga: DKP Tangerang bentuk satgas awasi penjualan hewan kurban sakit

Agus mengatakan, semua hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah Banten juga sudah dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan, baik untuk hewan sapi, kerbau maupun domba dan kambing. 

"Kami melakukan penjadwalan pemeriksaan hewan kurban ini di delapan kabupaten/kota hingga hari H Idul Adha nanti. Untuk lapak-lapak besar oleh provinsi dan lapak kecil oleh kabupaten/kota," kata Agus.

Ia mengaku selama ini setiap tahun di Banten tidak pernah menemukan hewan kurban yang berpotensi membawa penyakit yang menular dan membahayakan. Namun demikian ada saja hewan yang mengalami sakit ringan yang tidak membahayakan karena faktor di perjalanan seperti sakit mata dan flek, orf dan lainnya, tapi tidak ada yang membahayakan seperti antrhax.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesmavet Distan Banten Aan Muawanah mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapak tersebut, dari puluhan hewan kurban yang diperiksa hanya ada beberapa hewan yang terkena penyakit mata merah dan penyakit orf atau penyakit di sekitar bibir hewan.

"Kemarin ada hewan yang flu tapi sudah dilakukan eksekusi oleh penjualnya dengan dipotong. Meskipun penyakit itu sebenarnya tidak berbahaya, tapi ini sebagai upaya antisipasi khawatir menular ke yang lainnya," kata Aan.

Aan mengatakan, pihkanya melalui tim kesehatan hewan bersama dengan kabupaten/kota sudah memeriksa sekitar 20 lapak penjual hewan kurban di Kota Serang. Secara keseluruhan, Dinas Pertanian Provinsi Banten sudah melakukan pemeriksaan di lima kabupaten/kota dan Kota Serang.

"Tinggal Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang yang belum, nanti tanggal 6 dan 7 Agustus. Hasil pemeriksaan secara umum di enam kabupaten/kota yang sudah kami periksa tidak ditemukan penyakit yang sifatnya zoonosis," kata Aan. 

Baca juga: Peternak sapi Lebak siap penuhi kebutuhan hewan kurban



 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019