Stok pangan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, relatif aman dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat sampai tahun 2020,sehingga tidak menjadikan kekhawatiran memasuki musim kemarau itu.

"Kita menjamin persedian pangan di sini relatif aman," kata Plh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Kamis.

Baca juga: Sekda Lebak: Pemerintah jaga inflasi di level 3,5 persen

Pasokan beras ke sejumlah pasar tradisional berjalan lancar dan melimpah,sehingga harga pangan di pasaran relatif stabil.

Harga beras medium KW I Rp9.900/Kg, KW II Rp9.100/Kg dan beras medium KW III Rp8.120/Kg.

Selama ini, harga beras tidak terjadi kenaikkan dan tidak terdampak kemarau.

Para pedagang pangan itu mendapatkan pasokan beras dari petani lokal dan tidak mendatangkan dari luar daerah.

Karena itu, pihaknya menjamin persedian pangan relatif aman dan mencukupi hingga tahun depan.

"Kami mengapresiasi produksi pangan itu surplus dan tidak berdampak kemarau," kata Rahmat.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan produksi panen di Kabupaten Lebak sejak Januari-Juni 2019 tercatat 358.961 ton gabah kering pungut (GKP) dan 305.117 gabah kering giling (GKG).

Apabila, dikalkulasikan gabah hasil panen itu dijadikan beras menjadi  167.814 ton.

Sementara konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,2 juta jiwa rata-rata konsumsi kebutuhan beras setiap bulan sekitar 11.977 ton dan jika setahun 143.724 ton.

Artinya, kata dia, dari 167.814 ton itu kebutuhan beras sampai Juni 2019 sebanyak 71.862 ton maka sisanya sebanyak  95.953 ton surplus.

"Kami mengapresiasi produksi beras itu, bahkan harga di pasaran relatif stabil," katanya.

Baca juga: Pemkab Lebak yakin sektor pariwisata tingkatkan ekonomi desa


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019