Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sangat mendukung sektor pariwisata yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Lebak guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kita yakin sektor pariwisata akan dibanjiri wisatawan jika jalan tol itu dioperasikan," kata Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan dan Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Iman Hidayat di Lebak, Selasa.
Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dipastikan akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan.
Mereka para wisatawan begitu mudah melalui akses jalan tol tersebut dapat memperpendek waktu perjalanan yang semula Jakarta-Rangkasbitung ditempuh selama 3-4 jam, namun bisa menjadi 1-2 jam.
Baca juga: Pemkab Lebak tandatangani MOU KUA dan PPAS APBD 2020
Kemudahan akses lalu lintas itu dipastikan akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lebak.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lebak dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 mengembangkan sektor pariwisata.
Potensi destinasi wisata sangat berpeluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, penyerapan lapangan pekerjaan juga dapat meminimalisasi kemiskinan dan urbanisasi.
Pengembangan sektor pariwisata sangat strategis dengan adanya pembangunan jalan tol tersebut.
"Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dipastikan destinasi wisata akan dibanjiri pengunjung dari luar daerah," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah bekerja keras agar Kabupaten Lebak menjadikan daerah wisata karena memiliki nilai jual untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Potensi destinasi wisata desa di Lebak bisa mendunia, di antaranya budaya masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar dan Pantai Sawarna Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.
Kelebihan destinasi wisata masyarakat Baduy itu hingga kini masih mempertahankan adat leluhurnya dan menolak kehidupan modernisasi.
Destinasi Pantai Sawarna cocok untuk bermain selancar karena ombaknya cukup tinggi yang langsung berhadapan dengan perairan Samudera Hindia.
"Kami optimistis pengembangan wisata itu dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.
Untuk menjadikan daerah wisata, kata dia, pemerintah daerah mengeluarkan regulasi untuk pengembangan sektor pariwisata di antaranya mengoptimalkan promosi juga menggelar even-even kegiatan.
Selain itu juga memberikan kemudahan proses perizinan kepada investor yang akan menanamkan modalnya di sektor pariwisata.
Sebab, pengembangan pariwisata juga melibatkan pihak investor dari luar.
"Kami berharap pengembangan wisata itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.
Baca juga: MUI Lebak apresiasi aliyah dibanjiri siswa baru
Ia mengatakan pengembangan sektor pariwisata akan melahirkan sentra-sentra usaha kerajinan masyarakat.
Saat ini, pelaku kerajinan usaha kecil dan menengah (UKM) cukup banyak di masyarakat, seperti makanan olahan, pisang sale, gula semut, batik, tenun Badui dan lainnya.
"Kami optmistis wisata dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita yakin sektor pariwisata akan dibanjiri wisatawan jika jalan tol itu dioperasikan," kata Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan dan Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Iman Hidayat di Lebak, Selasa.
Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dipastikan akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan.
Mereka para wisatawan begitu mudah melalui akses jalan tol tersebut dapat memperpendek waktu perjalanan yang semula Jakarta-Rangkasbitung ditempuh selama 3-4 jam, namun bisa menjadi 1-2 jam.
Baca juga: Pemkab Lebak tandatangani MOU KUA dan PPAS APBD 2020
Kemudahan akses lalu lintas itu dipastikan akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lebak.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lebak dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 mengembangkan sektor pariwisata.
Potensi destinasi wisata sangat berpeluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, penyerapan lapangan pekerjaan juga dapat meminimalisasi kemiskinan dan urbanisasi.
Pengembangan sektor pariwisata sangat strategis dengan adanya pembangunan jalan tol tersebut.
"Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dipastikan destinasi wisata akan dibanjiri pengunjung dari luar daerah," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah bekerja keras agar Kabupaten Lebak menjadikan daerah wisata karena memiliki nilai jual untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Potensi destinasi wisata desa di Lebak bisa mendunia, di antaranya budaya masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar dan Pantai Sawarna Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.
Kelebihan destinasi wisata masyarakat Baduy itu hingga kini masih mempertahankan adat leluhurnya dan menolak kehidupan modernisasi.
Destinasi Pantai Sawarna cocok untuk bermain selancar karena ombaknya cukup tinggi yang langsung berhadapan dengan perairan Samudera Hindia.
"Kami optimistis pengembangan wisata itu dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.
Untuk menjadikan daerah wisata, kata dia, pemerintah daerah mengeluarkan regulasi untuk pengembangan sektor pariwisata di antaranya mengoptimalkan promosi juga menggelar even-even kegiatan.
Selain itu juga memberikan kemudahan proses perizinan kepada investor yang akan menanamkan modalnya di sektor pariwisata.
Sebab, pengembangan pariwisata juga melibatkan pihak investor dari luar.
"Kami berharap pengembangan wisata itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.
Baca juga: MUI Lebak apresiasi aliyah dibanjiri siswa baru
Ia mengatakan pengembangan sektor pariwisata akan melahirkan sentra-sentra usaha kerajinan masyarakat.
Saat ini, pelaku kerajinan usaha kecil dan menengah (UKM) cukup banyak di masyarakat, seperti makanan olahan, pisang sale, gula semut, batik, tenun Badui dan lainnya.
"Kami optmistis wisata dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019