Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak mengapresiasi pendidikan Madrasah Aliyah (MA) "dibanjiri" siswa baru pada Tahun Ajaran 2019-2020.

"Meningkatnya jumlah siswa baru itu karena kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan MA cukup tinggi," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Ahkmad Khudori di Lebak, Banten, Selasa.

Pendidikan MA di Kabupaten Lebak patut dibanggakan, karena sebelumnya tidak begitu dilirik oleh masyarakat pada penerimaan siswa baru. Namun, saat ini hampir semua pendikakan MA berstatus negeri maupun swasta dibanjiri siswa baru. Bahkan pengelola pendidikan MA menampung hingga 220 siswa, padahal biasanya hanya di bawah 100 siswa.

Dia mengatakan meningkatnya jumlah siswa tersebut tentu tingkat kepercayaan orang tua menyekolahkan anaknya di lingkungan pendidikan MA cukup tinggi.

Baca juga: Bupati Lebak antusias hadiri Grand Final Saija Adinda 2019.

"Kita mendorong pendidikan MA lebih bermutu dan berkualitas untuk mencetak manusia sempurna atau insan kamil," kata Ahkmad Khudori yang juga pengawas pendidikan madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Lebak itu.

Menurut dia, pendidikan MA memiliki keunggulan, selain menimba ilmu pengetahuan umum melalui kurikulum nasional juga ilmu agama Islam.

Para siswa diajarkan pendidikan agama Islam, seperti Ahklak Akidah, Hadist, Sejarah Islam hingga Bahasa Arab. Metode pengajaran MA itu dipadukan kurikulun nasional dan pendidikan agama Islam.

Dengan demikian, kata dia,  hasil dari pengajaran itu dapat dipercayai masyarakat dengan lulusan pendidikan MA banyak menoreh prestasi diterima di perguruan tinggi. Selain itu juga karakter anak pada lulusan pendidikan MA bisa dipertanggungjawabkan sikap dan perilaku.

Sebab, katanya, pendidikan MA lebih mengedepankan sikap karakter anakm seperti saling menghormati, santun, beretika, soleh dan taat melaksanakan shalat lima waktu juga pemahaman agama meningkat.

Keunggulan itu, kata dia, pendidikan MA menjadikan kepercayaan masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata. Apalagi pemerintah memberikan fasilitas kepada pendidikan MA dengan menyalurkan bantuan tenaga pendidik, sarana dan prasarana hingga media pembelajaran.

"Kami yakin ke depan pendidikan MA akan menjadikan unggulan," katanya.

Sementara itu, Humas MAN 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak H Dede Haryana mengatakan penerimaan siswa baru terpaksa dibatasi akibat keterbasan ruangan kelas.

Siswa yang mendaftar mencapai 320 siswa, sedangkan penerimaan dibatasi sebanyak 216 siswa sesuai dengan jumlah rombongan belajar (rombel) enam ruangan kelas. Para siswa yang diterima itu terbagi tiga jurusan antara lain IPA, IPS dan Ilmu Bahasa.

"Kami terus meningkatkan mutu dan kualitas agar lulusan di sini bisa bersaing kompetisi juga relegius," katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Idris Jumroni mengatakan pendidikan di Provinsi Banten masuk kategori terbaik keempat tingkat nasional dari hasil nilai Ujian Nasional (UN) dari 100 MA/SMA di Indonesia.

Keberhasilan prestasi pelajar MA Banten itu tidak ada satu pun SMA Negeri meraih prestasi tertinggi hasil UN. Adapun, nilai tertinggi hasil UN itu diraih SMA Swasta yakni SMA Kristen.

"Prestasi siswa itu menunjukkan kualitas dan mutu pendidikan MA Banten cukup baik," katanya.

Baca juga: Lebak kembangkan kebun durian dan kopi dukung pariwisata

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019