Gu‎bernur Banten Wahidin Halim (WH) mengharapkan kepada calon aparatur sipil negara (CASN) Banten yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) agar menjadi seorang pegawai yang baik, anti korupsi serta mengingatkan agar menjadi penguat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dimanapun ASN ditempatkan harus tampil di garda terdepan dalam rangka memperjuangkan bangsa. Bagi ASN, Pancasila dan NKRI adalah harga mati tidak ada ideologi yang lain," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat membuka dan memberikan materi dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan 3 Gelombang IV di Lingkungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2019 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten, di Pandeglang, Senin.

Ia mengatakan, ASN harus memiliki semangat kebangsaan dan nasionalisme Negara Kesatuan Republik Indonesai (NKRI). Sebagai abdi negara, ASN juga harus menjadi garda terdepan dalam membela negara dan bangsa. Bahkan di luar negeri, bela negaranya semi militer atau paramiliter.

Sebelum menyampaikan materi, Gubernur Banten memaparkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan garda terdepan negara. Sehingga harus memiliki motivasi. Dalam perjalanannya, seorang ASN biasanya mengalami inkonsistensi antara kemampuan dengan kesempatan yang diberikan sebagai seorang ASN atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bermasalah, karena ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.

Baca juga: Gubernur: Progres fisik proyek strategis nasional di Banten capai 60 persen

Baca juga: Komisi II DPR dukung Gubernur Banten atasi persoalan PPDB 2019

"Karena begitu diangkat, SK-nya ngantri ke bank. Jadinya bosan, ngeluh, dan capek memikirkan cicilan kredit. Sedangkan tantangan dan rintangan berasal dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sosial," kata Wahidin.

Gubernur Wahidin pun memaparkan perjalan kariernya dari menjadi lurah, camat, kepala bagian, sekretaris kota admisnistratif, kepala dinas, sekretaris kota, walikota, wakil ketua komisi 2 DPR RI, hingga menjadi Gubernur Banten. Ia mengaku masih sempat belajar hingga meraih doktor, serta masih sempat mengajar di Institur Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Pascasarjana Untirta.

"Semuanya dinikmati karena tidak mengejar harta dan jabatan. Saya tidak menyangka menjadi gubenur, yang awalnya dari kepala desa. Syaratnya, komitmen, konsisten, tekun dan ulet dalam bekerja," katanya.

Ia juga mengisahkan perjalanan hidupnya menjadi PNS dengan gaji Rp40.000. Ia mengaku semuanya dilalui dengan hidup tanpa korupsi, dan ternyata cukup, meskipun resikonya harus mengontrak rumah hingga 12 tahun.

Menurutnya, apa yang dijalani adalah meneladani orang tua sebagai seorang guru SD yang gajinya pas-pasan. Setiap harinya naik sepeda untuk menuju sekolah. Namun mampu menyekolahkan semua anaknya, karena dicukupkan oleh Allah SWT.

"Jalani saja dan syukuri dalam keseharian agar berkah. Insyaallah, dengan semakin meningkatnya ketaqwaan kepada Allah swt, ditambahkan rejeki dan status keimanan kepada Allah swt. Salah satu kunci saya, kita hormati orang tua kita. Kita doakan mereka," kata Wahidin Halim.

Gubernur WH pun berpesan kepada para CPNS atau CASN untuk menjadi diri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain. Sehingga nantinya aman dan nyaman.

"Menjadi abdi masyarakat, kita harus melayani mereka. Komitmen pada amanah yang diberikan. Pemimpin akan selalu senang ketika rakyatnya bisa senyum," katanya.

Menurutnya, saat ini pendidikan menjadi prioritas Pemprov Banten, karena tanpa pendidikan akan ketinggalan. Pendidikan melahirkan masyarakat yang berkualitas, mampu berkompetisi, dan berbudaya. Upaya tersebut dilakukan dengan membangun SMA/ SMK, menambah rombongan belajar, meningkatkan kesejahteraan guru, kepala sekolah, hingga tata usaha sekolah.

Prioritas lainnya, kata dia, pembangunan infrastruktur dengan memastikan pada tahun 2020 seluruh jalan provinsi dalam kondisi baik. Pembangunan kesehatan juga menjadi prioritas dengan mengembangkan rumah sakit baru seperti Rumah Sakit Malingping dan membangun Rumah Sakit Cilograng. Sementara itu untuk program kesehatan gratis dengan KTP Banten gratis berobat ke rumah sakit, masih terkendala dengan aturan pusat.

"Masyarakat harus merasakan kehadiran negara," katanya menegaskan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia daerah (BPSDMD) Banten Endrawati mengatakan, peserta diklatsar CASN golongan III angkatan IV berjumlah 240 orang yang terbagi dalam enam angkatan terdiri dari angkatan 17 dari Pemkot Tangerang sebanyak 40 orang, angkatan 18 dari Pemkot Tangerang sebanyak 40 orang, angkatan 19 dari Pemkab Lebak sebanyak 40 orang, angkatan 20 dari Pemkab Lebak sebanyak 40 orang, angkatan 21 dari Pemkot Serang sejumlah 40 orang, serta angkatan 22 dari Pemkab Pandeglang sebanyak 40 orang.

"Tujuan dari pelatihan dasar CPNS ini diantaranya untuk membangun integritas moral dan disiplin dan membentuk karakter dan kepribadian PNS sebagai abdi negara dan pelayan bagi masyarakat," kata Endrawati.

Baca juga: Gubernur Banten: penundaan pengumuman hasil PPDB keputusan fatal

Baca juga: Gubernur Wahidin berharap Banten juara umum STQH Nasional XXV

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019