PT Geodipa Energi (Persero) melaksanakan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala kecil Dieng 10 MW di Lapangan Panas Bumi Dieng, Wonosobo Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Geodipa Energi (Persero) Riki Ibrahim mengungkapkan, Jumat, kegiatan ini merupakan langkah konkret Rencana Jangka Panjang perusahaan sebagai BUMN Panas Bumi dan Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan dalam mendukung program pemerintah untuk penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat peningkatan ekonomi.
"Dengan beroperasi secara komersial di akhir tahun 2020 PLTP skala kecil 10 MW akan menambah keandalan sistem listrik Jawa dan Bali," ujar dia.
Dia menjelaskN dengan adanya tambahan pasokan listrik ini akan mendorong minat investor untuk membangun industri di daerah sekitar lapangan panas bumi.
Baca juga: Soal tarif listrik Rp1 mayoritas netizen tanggapi positif
"Proyek ini diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar serta kontribusi kenaikan sekitar 16 persen pada bonus produksi ke Kas Umum Daerah dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Riki.
Selain Groundbreaking Proyek PLTP Small Scale Dieng, dalam acara ini dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama penyediaan data dan informasi panas bumi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta syukuran PT Geodipa Energi yang ke-17 tahun yang jatuh pada 5 Juli lalu.
Baca juga: Berikut alasan DPR-RI segera godok RUU Energi Baru Terbarukan
"Saat ini PT Geodipa Energi memiliki PLTP Dieng Unit 1 dan PLTP Patuha Unit 1 dengan kapasitas masing-masing 60 MW. Dalam waktu dekat, proses pembangunan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2 juga akan selesai dengan kapasitas 60 MW,"pungkas Riki Ibrahim.
Baca juga: Ketua AESI dorong pelaku bisnis gunakan PLTS atap
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Direktur Utama PT Geodipa Energi (Persero) Riki Ibrahim mengungkapkan, Jumat, kegiatan ini merupakan langkah konkret Rencana Jangka Panjang perusahaan sebagai BUMN Panas Bumi dan Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan dalam mendukung program pemerintah untuk penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat peningkatan ekonomi.
"Dengan beroperasi secara komersial di akhir tahun 2020 PLTP skala kecil 10 MW akan menambah keandalan sistem listrik Jawa dan Bali," ujar dia.
Dia menjelaskN dengan adanya tambahan pasokan listrik ini akan mendorong minat investor untuk membangun industri di daerah sekitar lapangan panas bumi.
Baca juga: Soal tarif listrik Rp1 mayoritas netizen tanggapi positif
"Proyek ini diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar serta kontribusi kenaikan sekitar 16 persen pada bonus produksi ke Kas Umum Daerah dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Riki.
Selain Groundbreaking Proyek PLTP Small Scale Dieng, dalam acara ini dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama penyediaan data dan informasi panas bumi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta syukuran PT Geodipa Energi yang ke-17 tahun yang jatuh pada 5 Juli lalu.
Baca juga: Berikut alasan DPR-RI segera godok RUU Energi Baru Terbarukan
"Saat ini PT Geodipa Energi memiliki PLTP Dieng Unit 1 dan PLTP Patuha Unit 1 dengan kapasitas masing-masing 60 MW. Dalam waktu dekat, proses pembangunan PLTP Dieng 2 dan Patuha 2 juga akan selesai dengan kapasitas 60 MW,"pungkas Riki Ibrahim.
Baca juga: Ketua AESI dorong pelaku bisnis gunakan PLTS atap
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019