Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah DKI Jakarta akan berlangsung pada bulan September 2019, sehingga wilayah Ibu Kota harus bersiap mengatasi kekeringan.

"Tadi ada yang menyampaikan, mengembangkan pariwisata ke Pulau Lembeh, tapi saya belum lihat. Katanya kurang jembatan ya sudah dikasih jembatan, " kata Presiden Jokowi di Gedung Graha Bumi Beringin, Manado, Sulawesi Utara, Kamis.

Menurut Ripaldi, jika kemarau baru berjalan dua bulan sudah ada wilayah yang melaporkan kesulitan air, maka perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah agar melakukan upaya antisipasi kekeringan.

Ia mengatakan saat ini sudah ada wilayah di DKI Jakarta yang berstatus siaga kekeringan terutama di Jakarta Utara.

Berdasarkan monitoring Hari tanpa hujan (HTH) dua wilayah di Kota Administrasi Jakarta Utara yang sudah masuk HTH sangat panjang yakni 30 sampai 61 hari.

"HTH di wilayah Jakarta sudah lebih 30-61 hari terjadi di Rawa Badak dan Rorotan," kata Ripaldi.

Baca juga: Petani Lebak berlakukan pasokan air bergiliran hindari kekeringan

Baca juga: Distan Banten imbau petani percepat tanam antisipasi kekeringan

Ripaldi mengatakan BMKG melakukan monitori HTH setiap hari untuk seluruh wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan 6.607 alat penakar hujan yang tersebar di setiap kecamatan.

Dari hasil monitoring tersebut diketahui, selain dua wilayah tadi yang dikategorikan HTH sangat panjang, wilayah lainnya masuk kriteria HTH panjang yakni 21-30 hari.

Menghadapi kemarau 2019 ini BMKG telah memberikan peringatan dini serta melaporkan informasi cuaca kepada instansi terkait.

Sebelumnya, BMKG juga telah memprediksikan kemarau 2019 di wilayah DKI Jakarta relatif lebih kering, sehingga perlu diwaspadai.

"Antisipasi lebih dini, kemarau masih akan berlangusng sampai September-Oktober," katanya.

Menurut Ripali, antisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah bijak dalam penggunaan air bersih, lebih hemat dan cermat. Begitu pula untuk wilayah irigasi, dan tanaman serta kebutuhan air lainnya.

Baca juga: Kekeringan di Lebak tidak pengaruhi pasokan pangan

Baca juga: Pemkab Lebak optimalkan pompanisasi untuk atasi kekeringan

Baca juga: BPBD Lebak belum tetapkan darurat kekeringan

Baca juga: Distanbun Lebak mengaku belum tetapkan tanggap darurat kekeringan

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019