Ribuan hektare sawah tersebar diempat kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terancam gagal panen akibat kekeringan yang menyebabkan debit air jaringan irigasi menurun.

"Kita mencatat seluas 1.243 hektare sawah dilanda kekeringan," kata Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Itan Octarianto saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Untuk penanggulangan kekeringan itu, kata dia, pihaknya telah mengoptimalkan bantuan pompanisasi agar areal persawahan tidak mengalami gagal panen maupun menurunya produksi pangan.

Bantuan pompanisasi itu diprioritaskan areal persawahan yang terdapat sumber air,sehingga bisa dilakukan penyedotan.

Sumber air itu bisa disedot dari daerah aliran sungai maupun embung untuk memenuhi ketersedian pasokan air agar bisa mengaliri persawahan.

Penyaluran bantuan pompanisasi itu seluas 550 hektare bisa terpenuhi pasokan air tersebar di Desa Cibereum, Kecamatan Maja, Desa Bolang, Kecamatan Malingping dan Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam.

"Kami berharap melalui pengoptimalan pompanisasi itu dapat menyelamat tanaman padi dari ancaman kekeringan itu," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, usia tanaman padi yang dilanda kekeringan tersebut bervariasi mulai 30 sampai 50 hari setelah tanam (HST). 

Berdasarkan laporan jumlah persawahan yang mengalami kekeringan seluas 1.243 hektare tersebar di Kecamatan Maja, Malingping, Cihara dan Wanasalam.

Apabila, tanaman padi itu dalam waktu empat pekan ke tidak turun hujan dipastikan gagal pangan.

Penyebab kekeringan itu, di antaranya debit jaringan irigasi menurun akibat cuaca kemarau juga adanya perbaikan irigasi di Kecamatan Wanasalam.

Selain itu juga persawahan yang tidak memiliki infrastuktur irigasi, sehingga masuk kategori sawah tadah hujan.
Dari kekeringan seluas 1.243 hektare itu, di antaranya sebagian besar sawah tadah hujan.

Karena itu, pemerintah daerah sebelumnya sudah melakukan imbauan kepada kelompok tani agar menunda gerakan tanam.

Sebab, diprakirakan Juni-Juli 2019 memasuki musim kemarau,sehingga bisa mengancam gagal panen juga kerugian.

"Kami mengajukan bantuan dana asuransi bagi petani yang dilanda kekeringan, karena mereka  masuk anggota asuransi itu," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah petani warga Kecamatan Wanasalam mengaku bahwa kekeringan tanaman padi itu dipastikan merugi karena tidak menghasilkan produksi pangan. 

"Kami berharap kekeringan itu dapat bantuan benih agar petani bisa kembali melaksanakan gerakan tanam," kata Dayat, seorang petani Desa Cipeucang Kecamatan Wanasalam.

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai terjadinya kebakaran

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019