Badan penyelamat wisata tirta (Balawista) menilai sejumlah objek wisata pantai di Banten kembali menggeliat dan ramai di kunjungi wisatawan setelah Lebaran karena sebelumnya sempat terpuruk karena terjadinya tsunami pada akhir 2018.
Ketua Balawista Banten Ade Ervin di Serang, Jumat (14/6) mengatakan, pada saat libur Lebaran Balawista sebagai mitra kerja pemerintah bidang keselamatan pariwisata melakukan upaya pelayanan untuk menjaga keselamatan pengunjung wisata pantai yang disebut Siaga Wisata. Dalam pelaksanaan siaga wisata Banten 2019, Balawista menerjunkan 104 anggota, 5 kordinator 10 relawan dengan sejumlah peralatan yang dimiliki seperti ruber boat, alat selam, mobil evakuasi dan peralatan penyelamat lainnya.
"Sejumlah kawasan pariwisata aman dan sudah kembali dikunjungi wisatawan, hal ini di luar prediksi sebelumnya bahwa jumlah kunjungan sampai dengan tanggal 9 juni 2019 sudah mencapai 34,9 persen kenaikan pasca bencana tsunami tahun lalu atau sekitar 45 persen sampai dengan tanggal 14 Juni 2019. Hal ini sungguh luar biasa karena dalam kurun waktu lima bulan pasca tsunami kawasan wisata Banten sudah ramai kembali," kata Ade Ervin.
Dalam pelaksanaan siaga wisata, kata dia, tercatat sejumlah wilayah dipadati ribuan pengunjung seperti kawasan Kabupaten Lebak yang dikunjungi sekitar 150 ribu wisatawan. Lalu Kabupaten Serang sekitar 90 ribu wisatawan, Kabupaten Pandeglang 70 ribu wisatawan dan Kota Cilegon 40 ribu wisatawan.
"Jumlah kunjungan wisatawan tersebut berdasarkan perhitungan secara visual dan pencatatan langsung di sejumlah lokasi wisata di Banten," kata Ade Ervin.
Menurut dia, pada saat libur Lebaran di sejumlah lokasi wisata secara umum berlangsung aman dan tidak ada kejadian kecelakaan di pantai yang luar biasa. Namun demikian, ada sejumlah wisatawan tersengat ubur-ubur di kawasan Selatan Banten dan sejumlah anak hilang yang berhasil dipertemukan oleh para relawan dengan keluarganya di kawasan wisata Carita Kabupaten Pandeglang.
Ia berharap pariwisata pantai di Banten kembali pulih seperti tahun-tahun sebelumnya sebelum terjadinya tsunami, mengingat masyarakat yang hidup di sekitar pantai di Banten sangat tergantung secara ekonomi, dari ramainya kunjungan wisatawan ke Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Ketua Balawista Banten Ade Ervin di Serang, Jumat (14/6) mengatakan, pada saat libur Lebaran Balawista sebagai mitra kerja pemerintah bidang keselamatan pariwisata melakukan upaya pelayanan untuk menjaga keselamatan pengunjung wisata pantai yang disebut Siaga Wisata. Dalam pelaksanaan siaga wisata Banten 2019, Balawista menerjunkan 104 anggota, 5 kordinator 10 relawan dengan sejumlah peralatan yang dimiliki seperti ruber boat, alat selam, mobil evakuasi dan peralatan penyelamat lainnya.
"Sejumlah kawasan pariwisata aman dan sudah kembali dikunjungi wisatawan, hal ini di luar prediksi sebelumnya bahwa jumlah kunjungan sampai dengan tanggal 9 juni 2019 sudah mencapai 34,9 persen kenaikan pasca bencana tsunami tahun lalu atau sekitar 45 persen sampai dengan tanggal 14 Juni 2019. Hal ini sungguh luar biasa karena dalam kurun waktu lima bulan pasca tsunami kawasan wisata Banten sudah ramai kembali," kata Ade Ervin.
Dalam pelaksanaan siaga wisata, kata dia, tercatat sejumlah wilayah dipadati ribuan pengunjung seperti kawasan Kabupaten Lebak yang dikunjungi sekitar 150 ribu wisatawan. Lalu Kabupaten Serang sekitar 90 ribu wisatawan, Kabupaten Pandeglang 70 ribu wisatawan dan Kota Cilegon 40 ribu wisatawan.
"Jumlah kunjungan wisatawan tersebut berdasarkan perhitungan secara visual dan pencatatan langsung di sejumlah lokasi wisata di Banten," kata Ade Ervin.
Menurut dia, pada saat libur Lebaran di sejumlah lokasi wisata secara umum berlangsung aman dan tidak ada kejadian kecelakaan di pantai yang luar biasa. Namun demikian, ada sejumlah wisatawan tersengat ubur-ubur di kawasan Selatan Banten dan sejumlah anak hilang yang berhasil dipertemukan oleh para relawan dengan keluarganya di kawasan wisata Carita Kabupaten Pandeglang.
Ia berharap pariwisata pantai di Banten kembali pulih seperti tahun-tahun sebelumnya sebelum terjadinya tsunami, mengingat masyarakat yang hidup di sekitar pantai di Banten sangat tergantung secara ekonomi, dari ramainya kunjungan wisatawan ke Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019