Permintaan pisang di Kabupaten Lebak, Banten menjelang datangnya bulan Suci Ramadhan 2019 mengalami peningkatan untuk bahan panganan kolak dan aneka kerajinan makanan.

"Kami merasa kewalahan melayani permintaan Pasar Induk Jakarta, terjadi peningkatan tajam," kata Abah Adul, seorang penampung di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Minggu.

Permintaan pisang menjelang datang puasa Ramadhan mengalami kenaikan tiga kali lipat dari sebelumnya satu mobil pick up kini naik menjadi tiga mobil pick up per pekan.

Kenaikan permintaan pisang itu beruntung terpenuhi, karena pisang tidak ada hentinya selalu panen. Tanaman pisang, kata dia, tidak seperti buah durian dan mangga yang dipanen setiap tahun. Namun, komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi pendapatan mingguan petani.

"Saya kira naiknya permintaan pasar itu, tentu harga pisang di tingkat petani juga naik," katanya.

Jasrip, seorang pedagang pisang di Rangkasbitung mengatakan bahwa menjelang Ramadhan permintaan pasar mengalami kenaikan.

"Kami terus berupaya untuk memenuhi permintaan konsumen dengan cara mendatangi para tengkulak di pelosok-pelosok desa agar tidak terjadi kekurangan pisang," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, saat ini harga pisang di pasaran mulai naik akibat tingginya permintaan itu.

Harga pisang ambon dari sebelumnya Rp85.000 naik menjadi Rp130.000/tandan, pisang tanduk semula Rp70.000 kini naik menjadi Rp110.000/tandan, pisang kepok semula Rp70.000 menjadi Rp100.000/tandan.

Begitu pula pisang ketan semula Rp65.000 naik menjadi Rp95.000/tandan, pisang emas dari Rp50.000 naik menjadi Rp60.000/tandan dan pisang apuh dari Rp40.000 naik menjadi Rp55.000/tandan.

"Saya kira meskipun harga pisang terjadi kenaikan, tetapi permintaan pisang cukup tinggi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan selama ini komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani.

Dia mengatakan perguliran uang hasil penjualan pisang di 28 kecamatan mencapai miliaran rupiah per bulan dengan produksi ribuan ton per hari.

Produksi pisang daerah ini, selain bisa memenuhi pasar lokal, juga dipasok ke daerah lain, seperti Tangerang, Jakarta, dan Bogor.

Mereka para petani membawa pisang ke luar daerah setiap hari menggunakan truk diesel dan colt pick up.

"Kami mendorong petani agar meningkatkan kualitas pertanian pisang juga perluasan sehingga menjadikan andalan tetap pendapatan petani," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019