Pemerintah Kabupaten Serang, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) telah mencanangkan pengembangan garam karena daerah itu memiliki potensi besar dalam produksi komoditas tersebut.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah di Serang, Kamis, mengatakan Provinsi Banten merupakan daerah dengan potensi produksi garam terbesar, dan warga Serang harus bisa memanfaatkan dan mengembangkan potensi tersebut.

"Pasar garam di Banten paling besar di sektor industri untuk bahan baku produksi sehingga para petambak garam tidak perlu bingung dalam persoalan pemasarannya, tinggal nanti kita siapkan saja regulasinya," ujarnya.

Menurutnya, produksi garam cukup mudah, tinggal kemauan dari masyarakat saja. Tahun 2019 ini, Pemkab Serang mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk pengembangan produksi garam seluas 35 hektare. "Ini kita anggap sebagai cikal bakal industri garam di Kabupaten Serang," katanya.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan ada tiga kecamatan yang menjadi sentra produksi garam, yakni, Kecamatan Pontang, Tirtayasa dan Tanara. "Saat ini kita sedang berupaya mengembangkan di tiga kecamatan ini," katanya.

Suhardjo mengatakan, menurut petambak garam yang ada di Kabupaten Serang, hasil produksi yang dicapai dari luas meja garam berukuran 4x25 meter berkisar antara 300 hingga 500 kilogram per meja garam. "Potensi luas lahan kita ada 4.564 hektare," ujarnya.

Untuk pengembangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Serang telah mengadakan sosialisasi daerah integrasi pergaraman usaha garam rakyat.
Dalam sosialisasi tersebut, selain dihadiri Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, juga hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Suyitno, Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo dan perwakilan dari Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (PSDPL) Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019