Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap hasil ujian nasional (UN) di tingkat provinsi tidak anjlok, saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) di Pandeglang, Senin.

"Yang perlu diperhatikan adalah hasil ujian agar tidak anjlok di tingkat Provinsi Banten, juga saya minta kepada Kadisdik agar tahun ini hasil UN Kabupaten Pandeglang jangan sampai anjlok peringkatnya seperti tahun lalu," kata Irna didampingi Kadisdik setempat Olis Solihin saat memantau pelaksanaan UNBK di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 dan SMPN 4.

Menurut Irna, memang UNBK dan UNKP saja tidak dapat menentukan siswa itu lulus atau tidak, karena apabila nilai ujian prakteknya tidak maksimal bisa saja tidak lulus. "Jadi saya minta semua ujian yang dilakukan baik UN maupun ujian praktek lainnya harus maksimal, sehingga hasil akhirnya memperoleh nilai memuaskan," ujarnya.

"Saya memberikan sinyal berupa "warning keras" kepada Kadisdik, Kepala Sekolah dan para guru, apa yang dilakukan jika hasil UN tidak ada peningkatan, berarti nol hasilnya, cari tau apa masalahnya apakah muridnya atau kah para gurunya," katanya lagi.

Untuk perolehan nilai maksimal, Irna menilai selain dari peran siswa yang aktif dalam belajar, para guru juga wali murid harus ikut andil. Apalagi, kata dia, saat ini bisa dikatakan kurang lebih baru 25-30 persen SMP di Pandeglang yang melaksanakan UNBK.

"Tahun ini ada tiga sekolah mendapatkan bantuan komputer, kami harap masyarakat juga mencintai dunia pendidikan. Di SMPN 3 ini sudah berbasis komputer secara mandiri dibantu oleh Komite sekolah dari wali murid sebanyak 60 unit komputer," katanya menjelaskan.

"Saya apresiasi wali murid yang perduli memberikan hibah. Dan kami juga suport pahlawan pendidikan yang dapat mencetak pemimpin berkelas dunia. Saya akan berupaya untuk tahun depan baik bantuan pusat dan provinsi atau APBD agar semua dapat UNBK," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Olis Solihin menyebutkan, ada sebanyak 115 SMPN, MTS, dan 3 SMP Terbuka yang melaksanakan UNBK dan UNKP. Dari jumlah itu, 70 UNKP, 13 UNBK mandiri, dan 36 UNBK ikut di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Untuk yang mandiri kurang lebih 8.257 siswa, MTS dan SMP UNBK numpang 9.383 siswa, dan UNKP 5.761 jadi jumlah keseluruhan yang UN SMP dan MTS 17.640 siswa. Sedangkan tiga SMP terbuka yaitu SMP 1 Karangtanjung, SMP 2 Labuan dan SMP1 Sumur," katanya.

Terkait hasil UN, Olis Solihin meyakini tahun ini ada peningkatan dari tahun lalu. Pasalnya, pihak Dinas Pendidikan terus melakukan peningkatan kapasitas bagi para guru pengajar. "Para guru yang sudah PNS harus memberikan kinerja yang maksimal, dan saya harap tahun ini tidak lagi kedelapan di tingkat provinsi minimal peringkat 6 nilai terbaik hasil UN," ujarnya.

Olis menilai, tolak ukur untuk mendorong keberhasilan para siswa dalam melaksanakan ujian ada beberapa komponen diantaranya guru, siswa, dan orang tua."Kita harus bersama - sama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekarang generasi milenial banyak anak terganggu salah satunya oleh gadget, disini peran orang tua sangat penting untuk mendorong peningkatan belajar siswa," tutupnya.
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019