Tangerang (AntaraNews Banten) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, merealisasikan bantuan untuk membangun hunian sementara korban tsunami Selat Sunda bagi warga Kabupaten Pandengan senilai Rp1,5 miliar.
"Itu merupakan bantuan dari warga dan aparat sipil negara (ASN) setempat yang sukarela menyumbangkan," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar Tangerang, Selasa.
Ahmed mengatakan bantuan itu telah diserahkan langsung melalui salah satu televisi swasta peduli agar secepatnya diwujudkan.
Namun dia tidak menjelaskan secara rinci pengunaan dana tersebut karena tidak disalurkan melalui Pemkab Pandenglang.
Bila bantuan yang merupakan sumbangan warga dan ASN itu diserahkan ke Pemkab Pandeglang, maka akan mengalami kendala penganggaran.
"Tapi bila melalui televisi peduli, maka lebih cepat tanpa proses anggaran, ini memakan waktu tidak begitu lama," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.
Sedangkan pemberian bantuan itu secara simbolis diserahkan Ahmed dan jajaran Pemkab Tangerang disertai penyerahan sembako sebanyak empat truk kepada Bupati Irna Narulita dalam sebuah acara di pendopo Pemkab Pandeglang.
Ahmed menambahkan berdasarkan permintaan dari Bupati Irna bahwa yang diperlukan korban tsunami adalah MCK komunal dan bantuan perahu untuk nelayan.
Menyangkut bantuan pembuatan hunian sementara maka perlu dilakukan survei lapangan bersama instansi berwenang Pemkab Pandeglang.
Dia mengatakan untuk pemberian bantuan perahu bagi nelayan tidak mengalami kendala karena dapat langsung diserahkan dalam waktu dekat.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, merilis akibat tsunami menyebabkan sebanyak 309 orang meninggal, 757 orang menderita luka-luka dan 39.425 warga mengungsi.
Korban meninggal kejadian 22 Desember 2018 itu terbanyak adalah warga Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang berdomisili di kawasan pesisir Selat Sunda.
Padahal sebelumnya, aparat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, telah menyediakan dana sebesar Rp250 juta untuk membantu korban bencana tsunami Selat Sunda.
Warga Kabupaten Tangerang yang menjadi korban sebanyak 25 orang dan setiap korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp10 juta melalui ahli warga keluarga.
Korban tsunami dari daerah ini adalah warga Kecamatan Pasar Kemis sebanyak 10 orang, Kecamatan Solear (6 orang), Sepatan (3 orang), Kecamatan Balaraja, Panongan masing-masing dua orang serta dari Curug dan Sepatan Timur masing-masing satu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Itu merupakan bantuan dari warga dan aparat sipil negara (ASN) setempat yang sukarela menyumbangkan," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar Tangerang, Selasa.
Ahmed mengatakan bantuan itu telah diserahkan langsung melalui salah satu televisi swasta peduli agar secepatnya diwujudkan.
Namun dia tidak menjelaskan secara rinci pengunaan dana tersebut karena tidak disalurkan melalui Pemkab Pandenglang.
Bila bantuan yang merupakan sumbangan warga dan ASN itu diserahkan ke Pemkab Pandeglang, maka akan mengalami kendala penganggaran.
"Tapi bila melalui televisi peduli, maka lebih cepat tanpa proses anggaran, ini memakan waktu tidak begitu lama," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.
Sedangkan pemberian bantuan itu secara simbolis diserahkan Ahmed dan jajaran Pemkab Tangerang disertai penyerahan sembako sebanyak empat truk kepada Bupati Irna Narulita dalam sebuah acara di pendopo Pemkab Pandeglang.
Ahmed menambahkan berdasarkan permintaan dari Bupati Irna bahwa yang diperlukan korban tsunami adalah MCK komunal dan bantuan perahu untuk nelayan.
Menyangkut bantuan pembuatan hunian sementara maka perlu dilakukan survei lapangan bersama instansi berwenang Pemkab Pandeglang.
Dia mengatakan untuk pemberian bantuan perahu bagi nelayan tidak mengalami kendala karena dapat langsung diserahkan dalam waktu dekat.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, merilis akibat tsunami menyebabkan sebanyak 309 orang meninggal, 757 orang menderita luka-luka dan 39.425 warga mengungsi.
Korban meninggal kejadian 22 Desember 2018 itu terbanyak adalah warga Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang berdomisili di kawasan pesisir Selat Sunda.
Padahal sebelumnya, aparat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, telah menyediakan dana sebesar Rp250 juta untuk membantu korban bencana tsunami Selat Sunda.
Warga Kabupaten Tangerang yang menjadi korban sebanyak 25 orang dan setiap korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp10 juta melalui ahli warga keluarga.
Korban tsunami dari daerah ini adalah warga Kecamatan Pasar Kemis sebanyak 10 orang, Kecamatan Solear (6 orang), Sepatan (3 orang), Kecamatan Balaraja, Panongan masing-masing dua orang serta dari Curug dan Sepatan Timur masing-masing satu orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019