Lebak, 10/2 (Antara) -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat di daerah agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam guna mengurangi risiko kebencanaan.

"Kita menyampaikan peingatan kewaspadaan itu sehubungan curah hujan cenderung meningkat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.

Peringatan kewaspadaan terhadap bencana alam itu karena wilayah Kabupaten Lebak masuk daerah zona merah banjir dan longsor.

Bahkan, saat ini permukiman masyarakat di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga terdampak pergerakan tanah.

Masyarakat yang tinggal di lokasi bencana itu sekitar 165 kepala keluarga dengan menempati 104 rumah.

Saat ini, dari 104 rumah warga setempat kondisinya mengalami rusak ringan dan berat, sehingga mengancam keselamatan jiwanya.

"Kami berharap warga di daerah sana agar waspada terhadap ancaman longsoran," katanya menjelaskan.

Menurut dia, berdasarkan laporan BMKG Serang diprakirakan sepekan ke depan wilayah Kabupaten Lebak yang ditandai hujan deras disertai angin kencang dan petir.

Curah hujan pada Minggu (10/2) pukul 20.30 WIB diguyur hujan ringan dan berpotensi menimbulkan pergerakan tanah dan longsor.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pegunungan dan perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

Saat ini daerah yang masuk kategori rawan bencana alam meliputi 42 desa di 16 kecamatan. 

Kecamatan itu di antaranya Wanasalam, Gunungkencana, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Mereka masyarakat yang tinggal di daerah itu mencapai ribuan kepala keluarga, seperti daerah aliran sungai, perbukitan dan pegunungan.

"Kami menyiapkan peralatan evakuasi dan logistik untuk membantu penanganan pascabencana alam itu," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019