Lebak (AntaraNews Banten)  - Warga korban retakan tanah di Desa Sudamanik Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, mengancam keselamatan jiwa sehubungan kondisi rumah mengalami kerusakan berat.

"Kami masih bertahan tinggal di rumah ini,meski kondisinya mengkhawatirkan roboh," kata Ikah (52) warga Kampung Jampang Cikuning Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Sabtu.

Kekhawatiran tinggal di rumah sangat menghantui keselamatan jiwanya, terlebih curah hujan tinggi.

Saat ini, rumah miliknya  itu tampak tidak layak huni dan terancam roboh.

Sebagian besar kondisi rumah miring juga amblas serta slot tiang penyangga terlepas juga temboknya mengalami keretakan hingga 15 sentimeter.

"Kami jika membangun maupun memperbaiki rumah tentu tidak mampu,terlebih hidup seorang diri bersama satu cucu," katanya menjelaskan.

Ketua Rukun Tetangga (RT) Kampung Jampang Cikuning, Desa Sudamanik Kabupaten Lebak Abuy mengatakan bahwa warga yang terdampak retakan tanah tercatat 104 rumah dengan 165 kepala keluarga kini tengah dilanda kekhawatiran setelah terjadinya pergerakan tanah.

Bahkan, pergerakan tanah hampir terjadi setiap hari hingga mengakibatkan kerusakan rumah.

Di antaranya rumah milik Ikah sangat tidak layak huni karena mengancam keselamatan jiwanya.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah atas bencana alam itu," katanya.

Ia mengatakan, warga di sini sudah sepakat jika harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Sebab, tinggal di Kampung Jampang Cikuning Desa Sudamanik sudah tidak nyaman dengan adanya pergerakan tanah.

"Kami lebih baik direlokasi dibandingkan hidup penuh dengan kekhawatiran dan ancaman bencana alam," katanya menjelaskan.

Sekertaris Desa Sudamanik Edi Supriyadi mengatakan masyarakat yang tinggal di lokasi bencana pergerakan tanah siap direlokasi jika pemerintah mengalokasikan anggaranya.

Mereka saat ini kebingungan karena jika membangun rumah mengalami kerusakan juga menimbulkan kekhawatiran bencana, apalagi curah hujan cenderung meningkat.

"Kami berharap pemerintah daerah bergerak cepat untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019