Lebak (AntaraNews Banten) - Kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, sepanjang Januari hingga Rabu (6/2) meningkat hingga mencapai 51 orang.

"Peningkatan penyakit yang mematikan itu agar masyarakat mewaspadai penyebaran DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman di Lebak, Rabu.

Peningkatkan penyakit menular itu siklus tiga tahunan akibat cuaca yang mempengaruhi meningkatnya jumlah kasus DBD.

Pada tahun 2017 kasus DBD di Kabupaten Lebak hingga di atas 500 orang dan di tahun 2018 hanya 27 orang.

Sedangkan, awal tahun 2019 kembali mengalami peningkatan hingga tercatat 51 orang.

Untuk mencegah penyebaran DBD, petugas kesehatan kini melakukan penyelidikan untuk mengetahui sumber jentik nyamuk.

Populasi nyamuk aedes aegefty itu berkembangbiak di air bersih yang tidak menyentuh tanah, seperti di bak, kaleng, bambu, ban bekas juga di bawah pembuangan air  lemari es.

Apabila, jentik nyamuk itu diketahui maka dilakukan pengasapan pogging untuk membunuh nyamuk dewasa agar tidak berkembangbiak menelurkan jentik nyamuk pada air bersih itu.

Namun, jika tidak ditemukan jentik nyamuk maka dilakukan promosi dengan membagikan abatesasi kepada masyarakat.

Begitu juga masyarakat agar mengkonsumsi aneka makanan yang bergizi untuk kekuatan tubuh.

Pencegahan DBD lainnya, kata dia, masyarakat melaksanakan kebersihan lingkungan juga gerakan 3 M(mengubur, menguras, menutup) untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Disamping itu juga masyarakat jika mengalami suhu demam leboh dari satu orang maka segera mendatangi pos kesehatan terdekat untuk pengobatan medis.

"Kami berharap warga tetap mewaspada penyebaran DBD itu," katanya menjelaskan.

Sukirman mengatakan, pihaknya juga melaksanakan pengasapan pogging di 16 titik di Kabupaten Lebak.

Sebab, di 16 titik itu terdapat jentik nyamuk yang harus dimusnahkan.

"Saya kira lebih efektif untuk memutus mata rantai penyebaran DBD yakni melakukan gerakan PSN dengan 3 M, sehingga jentik-jentik nyamuk mati," katanya.

Kepala Puskesmas Kolelet Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, E Hasanah mengaku selama ini di tugas wilayahnya belum ditemukan laporan warga terserang positif penyakit DBD.

Pihaknya hingga kini terus melakukan kegiatan promosi dan penyuluhan kesehatan di sejumlah desa.

Selain itu juga membudayakan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan dan gerakan PSN serta 3 M.

Kegiatan pencegahan DBD itu tentu bisa mematikan virus nyamuk DBD.

"Kami setiap pekan melakukan PSN dan 3 M yang melibatkan petugas jentik," jelasnya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019