Serang, (Antaranews Banten) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang Banten menyebutkan, angka rata- rata lama sekolah warga Kabupaten Serang pada tahun 2016  sebesar 6,98 tahun, mengalami peningkatan sebesar 0,19 yakni menjadi 7,17 tahun pada 2017, sehingga mencapai angka tertinggi di wilayah Provinsi Banten bersama-sama dengan Kota Tangerang Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya, dalam keterangan tertulisnya di Serang,  Rabu, mengatakan, peningkatan angka rata-rata lama sekolah tidak lepas dari program prioritas yang dicanangkan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Yakni fokus pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang merupakan indeks komposit dari angka pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. “Angka rata-rata lama sekolah ini merupakan salah satu penyumbang IPM, dan meningkat sangat baik,” kata Asep.

Ia mengatakan, berbagai program digulirkan semasa kepemimpinan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, mulai dari beasiswa, pendidikan kesetaraan, insentif guru, perbaikan ruang kelas, hingga pengembangan sekolah satu atap (satap).

Menurut Asep, 1.650 siswa SD dan 2.452 siswa SMP telah mendapatkan beasiswa. Selain itu, 351 guru PAUD mendapat beasiswa dan 2.851  mendapatkan insentif. “Beasiswa ini untuk menjamin semua warga bisa sekolah. Pesan Ibu Bupati, tidak boleh ada siswa putus sekolah,” katanya.

Asep menjelaskan, guru di Kabupaten Serang pun dibanjiri insentif. Terbaru, untuk 1720 guru honorer non K2. "Sebelumnya, ada insentif untuk 8.686 guru ngaji dan 1.165 guru TPQ dengan anggaran Rp 6,04 miliar, dan insentif untuk dua guru TKK dengan anggaran Rp 57,6 juta" kata Asep.

Selain itu, Asep menambahkan, insentif untuk 152 pegawai honorer K2 nonguru total Rp 638,4 juta, insentif untuk 6.190 guru madrasah diniyah awaliyah total Rp 7,4 miliar, insentif untuk 5 guru bantu sekolah total Rp 84 juta, insentif untuk 691 guru SD K2 total Rp 5,8 miliar, dan insentif untuk 121 guru SMP K2 total Rp 1,01 miliar. “Pengembangan kompetensi guru juga terus dilakukan,” katanya. 

Untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, Pemkab Serang telah  menggulirkan program kesetaraan Paket A, B, dan C. Paket A sebanyak 360 siswa, Paket B 1.620 siswa, dan Paket C sebanyak 2.310 siswa. “Kemudian pengembangan dan dukungan untuk program SMP Satap, juga terus kami lakukan,” katanya.

Menurut Asep, per tahun sudah dilaksanakan perbaikan 252 ruang kelas rusak dengan anggaran Rp26,6 miliar. Perbaikan ruang kelas yang dilakukan tidak hanya fokus dari APBD, juga dari bantuan sosial perusahaan. “Perbaikan ruang kelas ini membutuhkan anggaran besar sehingga kami membutuhkan bantuan dari berbagai pihak,” katanya.

Program pendidikan yang sudah dilaksanakan, kata Asep, telah menghasilkan peningkatan rata-rata lama sekolah sebesar 0,19 tahun dan sebagai angka tertinggi di Banten. "Padahal pada kurun tahun 2015 sampai 2016, peningkatan rata-rata lama sekolah hanya 0,01 tahun," katanya. ***3***

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019