Lebak (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, melakukan pemantauan lokasi rawan longsor guna mengurangi risiko kebencanaan sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
     
"Pemantauan itu untuk identifikasi dan pemetaan lokasi-lokasi rawan bencana longsor," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Jumat.
     
Potensi rawan longsor Kabupaten Lebak sangat berpeluang,terutama lokasi pegunungan dan perbukitan.
     
Masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor hingga ribuan kepala keluarga.
     
Karena itu, melalui pemantauan nantinya bisa dilihat sejauhmana ancaman bencana alam tersebut. 
     
Apabila, lokasi rawan longsor itu perlu dilakukan rehabilitasi gerakan penanaman maka bisa dilaksanakan penghijauan.
     
Sebab, saat ini banyak kawasan pegunungan dan perbukitan terjadi kerusakan akibat penebangan pohon maupun aktivitas pertambangan.
     
"Kami melakukan pemantauan itu jangan sampai terjadi longsor di Cisolok, Sukabumi akibat kerusakan kawasan pegunungan dan perbukitan," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, pihaknya ke depan juga lokasi rawan longsor akan dipasang alat deteksi dini sehingga bisa menyelamatkan warga jika sewakti-waktu terjadi bencana alam.
     
Pemasangan alat deteksi dini tersebut tentu sangat penting untuk mengurangi risiko kebencanaan.
     
Ia juga meminta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pegunungan, perbukitan dan bantaran aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam.
     
Saat ini, daerah yang masuk kategori rawan longsor tersebar di kecamatan Leuwidamar, Cikulur, Cimarga,  Sobang, Cibeber, Cilograng,Lebakgedong, Muncang, Cihara, Panggarangan, Cirinten dan Bojongmanik.
     
"Kami minta warga meningkatkan waspada longsor jika curah hujan meningkat dengan kapasitas lebak dan sedang," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019