Lebak (Antaranews Banten) - Sebagian besar petani Kabupaten Lebak,Banten, menerapkan pertanian modern dengan menggunakan teknologi alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam pengelolahan usaha pertanian komoditas pangan.
     
"Kami mencatat sekitar 70 persen dari 1.667 kelompok tani sudah menerapkan pertanian modern," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Senin.
     
Penerapan pertanian modern sangat menguntungkan pendapatan petani karena dapat menekan biaya produksi jika dibandingkan pertanian manual.         Biaya pertanian manual cukup tinggi dengan menggunakan cangkul dan bajak kerbau hingga mencapai Rp12 juta per hektare.
    
Namun, jika pengelolahan pertanian pangan menerapkan pertanian modern Rp7 juta per hektare.
     
Selain itu juga pertanian modern lebih cepat juga produktivitas cukup tinggi dibandingkan manual.
     
Penerapan pertanian modern tentu mendukung program swasembada pangan nasional.
     
Karena itu, kebanyakan petani Kabupaten Lebak menerapkan pertanian modern dengan menggunakan teknologi traktor untuk pengelolaan lahan pertanian padi sawah.
     
"Saya kira penerapan pertanian modern lebih menguntungkan usaha petani," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi gerakan percepatan tanam  sekitar 70 persen dari 1.667 kelompok tani menerapkan pertanian modern dengan mengoperasikan teknologi traktor.
     
Kendati demikian, sekitar 30 persen petani masih menggunakan peralatan manual dan kebanyakan di lahan perbukitan maupun rawa.
     
Pemerintah tahun ke tahun menyalurkan bantuan alsintan, seperti traktor itu, pompa dan penggilingan padi. 
     
Penyaluran bantuan alsintan itu kepada kelompok-kelompok tani guna mendukung swasembada pangan. 
     
Saat ini, jumlah traktor yang ada pada petani di atas 2.000 unit tersebar di 28 kecamatan. 
     
"Semua peralatan teknologi pertanian modern itu bantuan dari Kementerian Pertanian juga pemerintah daerah guna meningkatkan produktivitas pangan," katanya.
     
Sementara itu, Samian (55) seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku petani di sini sudah menerapkan pertanian modern dalam melaksanakan percepatan tanam dengan menggunakan traktor dan tidak ada lagi memakai cangkul maupun ternak kerbau.
     
Sebab, traktor dapat menekan biaya produksi juga pekerjaanya lebih cepat.
     
"Kami menggunakan traktor itu atas bantuan pemerintah dan semua para anggotanya hanya dikenakan biaya bahan bakar minyak," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019