Pandeglang (Antaranews Banten) - Sebagian besar nelayan pesisir Pantai Labuan Kabupaten Pandeglang,Banten pasca tsunami belum melaut karena banyak kapal dan perahu mengalami kerusakan hingga hilang.
   
 "Kita saat ini tengah memperbaiki kapal yang rusak itu," kata Mathoni, seorang nelayan TPI Teluk, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa.
     
Nelayan di sini sekitar 80 persen  belum melaut, karena kapal dan perahu yang ditambatkan di pesisir pantai mengalami kerusakan hingga  hilang.
     
Bahkan, kapal-kapal nelayan itu kondisinya  menumpuk saling bertabrakan akibat kuatnya gelombang tsunami itu.
     
Kondisi demikian, kata dia, tentu nelayan merasa kesulitan untuk penarikan bangkai kapal dan perahu.
     
"Kami berharap Kementerian Kelautan dapat memberikan bantuan kapal juga alat tangkap," katanya.
     
Begitu juga Hendi, seorang nelayan di Desa Cigodang Labuan mengaku bahwa nelayan di sini belum melaut, meski gelombang relatif normal.
     
Mereka nelayan kebanyakan kapal dan perahu mengalami kerusakan.
     
Kemungkinan kapal dan perahu yang rusak itu, mereka kesulitan untuk memperbaikinya, karena tidak memiliki modal.
     
"Kami juga bingung karena kapal yang biasa melaut,namun mengalami kerusakan mesin dan galangan," katanya.
     
Berdasarkan pantauan, nelayan di TPI Teluk Labuan relatif kecil yang melakukan aktivitas melaut, sehingga transaksi pelelangan ikan belum begitu ramai pengunjung.
     
Saat ini, tangkapan nelayan cukup lumayan karena pesisir pantai Labuan relatif normal dibandingkan gelombang tsunami Sabtu (22/12).
     
"Kami beruntung bisa melaut, karena perahu tidak mengalami kerusakan," kata Sueb, seorang nelayan Teluk Labuan, Pandeglang.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019