Serang (Antaranews Banten) - Seluas 2123 hektar tanaman padi di Banten mengalami kerusakan karena terkena banjir dan 3 hektar diantaranya terkena puso atau gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten M Agus Tauchid di Serang, Kamis mengatakan, data sementara jumlah sawah yang terendam banjir hingga 2 Januari 209 ada sekitar 2123 hektar yang terendam banjir. Sebagian besar sawah yang terkena banjir tersebut berada di Kabupaten Pandeglang.
"Sebanyak 1373 hektare di Kabupaten Pandeglang, 10 hektare di Lebak dan 740 hektare di Kabupaten Serang," kata Agus Tauchid.
Ia mengatakan, luasan sawah yang terkena banjir tersebut tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Pandeglang, satu kecamatan di Lebak dan 10 kecamatan di Kabupaten Serang.
"Usia tanam mulai satu hari sampai menjelang panen," kata Agus.
Menurutnya, langkah penanganan yang dilakukan Dinas Pertanian Banten diantaranya mendata anggota kelompok tani yang terdampak banjir khusus yang terkena puso. Kemudian melakukan pengamatan lebih intensif oleh petugas di lapangan untuk mendata kembali dan memilah umur tanaman yang riskan dan dapat mengakibatkan puso.
"Bagi petani atau kelompok tani yang pertanamannya dinyatakan puso dimohon segera mengajukan permohonan bantuan benih melalui cadangan benih daerah (CBD)," kata Agus.
Agus juga meminta agar petani menunda sementara tanam ulang. Sampai dengan curah hujan menurun dan air surut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten M Agus Tauchid di Serang, Kamis mengatakan, data sementara jumlah sawah yang terendam banjir hingga 2 Januari 209 ada sekitar 2123 hektar yang terendam banjir. Sebagian besar sawah yang terkena banjir tersebut berada di Kabupaten Pandeglang.
"Sebanyak 1373 hektare di Kabupaten Pandeglang, 10 hektare di Lebak dan 740 hektare di Kabupaten Serang," kata Agus Tauchid.
Ia mengatakan, luasan sawah yang terkena banjir tersebut tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Pandeglang, satu kecamatan di Lebak dan 10 kecamatan di Kabupaten Serang.
"Usia tanam mulai satu hari sampai menjelang panen," kata Agus.
Menurutnya, langkah penanganan yang dilakukan Dinas Pertanian Banten diantaranya mendata anggota kelompok tani yang terdampak banjir khusus yang terkena puso. Kemudian melakukan pengamatan lebih intensif oleh petugas di lapangan untuk mendata kembali dan memilah umur tanaman yang riskan dan dapat mengakibatkan puso.
"Bagi petani atau kelompok tani yang pertanamannya dinyatakan puso dimohon segera mengajukan permohonan bantuan benih melalui cadangan benih daerah (CBD)," kata Agus.
Agus juga meminta agar petani menunda sementara tanam ulang. Sampai dengan curah hujan menurun dan air surut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019