Pandeglang (Antaranews Banten) -Bantuan logistik dari berbagai elemen masyarakat maupun lembaga pendidikan untuk korban tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten terus mengalir guna meringankan beban ekonomi warga yang terdampak tsunami.
     
Pantauan, Rabu, sejumlah kendaraan mengangkut bantuan logistik memadati ruas jalan Labuan hingga terjadi kemacetan lalu lintas.
     
Mereka kendaraan itu datang dari wilayah Tangerang, Depok, Jakarta hingga Cianjur.
     
Penyaluran logistik itu dikirim melalui posko resmi, di antaranya Kantor Kecamatan Labuan dan Posko Penanggulangan Bencana Tsunami.
     
Disamping itu juga terdapat penyaluran logistik langsung ke lokasi pengungsian warga.
     
"Kami dari masyarakat Legok,Kabupaten Tangerang menyalurkan bantuan logistik untuk korban tsunami Pandeglang," kata Engkos di Labuan.
     
Ia mengaku sesama saudara yang diterjang musibah bencana tentu perlu melakukan upaya kepedulian untuk meringankan beban ekonomi mereka.
     
Masyarakat menghimpun dana untuk membantu kemanusian dengan menyalurkan kebutuhan bahan pokok, makanan, pakaian bekas, selimut dan peralatan mandi.
     
"Kami berharap bantuan itu dapat dimanfaatkan warga yang terdampak tsunami," katanya menjelaskan.
     
Begitu juga Koordinator Bantuan Kemanusian SMPN Cikulur Kabupaten Lebak Edi Junaedi mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan langsung ke pengungsi berupa beras, minuman kemasan, makanan, pakaian bekas dan selimut.
     
Mereka korban tsunami masih ada tinggal di pengungsian,meski sebagian besar sudah kembali ke rumah.
     
Penyaluran bantuan tsunami itu dari hasil sukarela para pelajar di Kecamatan Cikulur untuk membantu saudara di Pandeglang yang terdampak tsunami.
     
"Kami merasa senang bisa membantu warga yang terkena musibah itu agar mereka tidak kesulitan pangan," katanya.
     
Sementara itu, sejumlah warga di pengungsian GOR Labuan mengatakan bahwa mereka hingga kini terpenuhi pangan, makanan juga bantuan selimut dan kebutuhan mandi, seperti sabun, odol dan sikat gigi.
     
"Kami tinggal di sini sudah sembilan hari dan belum kembali karena rumahnya roboh diterjang tsunami," kata Ibu Nurhayati, warga Teluk, Labuan, Pandeglang.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019