Pandeglang, (Antaranews Banten) - Kepolisian Resor (Polres) Pandeglang akan menertibkan posko relawan bantuan logistik karena dikhawatirkan tidak disalurkan kepada masyarakat yang terdampak korban tsunami.

"Kita berharap penertiban itu agar penyaluran logistik tepat sasaran," kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono di Pokso Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Minggu.

Posko relawan di Kecamatan Labuan untuk korban tsunami cukup bertebaran dan belum dilakukan pendataan.

Kepolisian akan melakukan pendataan posko relawan untuk mengetahui kejelasan dari posko tersebut.  Apakah, mereka itu dari lembaga maupun organisasi kemasyarakatan mana.

Kemudian, kata dia, bagaimana penyaluran logistik kepada warga yang terdampak tsunami.  Mereka warga yang terdampak tsunami kini tinggal di pengungsian di sejumlah kecamatan.

Penertiban itu, kata dia, guna mencegah kejahatan dengan memanfaatkan bencana tersebut.

"Kita khawatir bantuan logistik itu dijual ke pasar atau pedagang dan tidak disalurkan kepada warga yang berhak menerimanya," katanya menegaskan.

Menurut dia, sejauh ini ditemukan adanya pengungsi korban tsunami belum menerima bantuan logistik.

Pendataan posko relawan itu nantinya diharapkan bisa membantu menyalurkan logistik dengan tepat sasaran.

Kehadiran posko relawan sangat membantu untuk penyaluran logistik tersebut.

Namun, jika ditemukan posko relawan tidak jelas baik stuktur kelembagaan maupun organisasi juga penyaluranya kemana maka dihentikan.

"Saya kira relawan sangat mulya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, namun jangan sampai dinodai dengan mengeruk keuntungan," katanya.

Berdasarkan pantauan, penyaluran logistik dari berbagai elemen masyarakat maupun perusahaan kini terus mengalir ke posko terpadu juga kantor kecamatan.

Penyaluran logistik itu, diantaranya dibantu oleh relawan-relawan. 
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018