Pandeglang (Antaranews Banten) - Enam hari pascatsunami Selat Sunda yang berdampak pada kerusakan dan korban jiwa serta luka-luka cukup banyak di Kabupaten Pandeglang, pihak pengelola kawasan wisata Tanjung Lesung, mulai membersihkan puing-puing akibat terjangan gelombang pasang itu.
   
Alat berat berupa buldozer dan ekssavator, Jumat, terlihat melakukan pembersihan puing yang berasal dari bangunan yang berada di pantai yang akan menjadi pusat pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung itu.
   
Kedua alat berat itu, terus mengumpulkan dan membawa puing-puing ke pinggir pantai. Cukup tinggi tumpukan puing yang berhasil dikumpulkan.
   
"Ya sedang membersihkan puing-puing," kata salah seorang karyawan Beach Club Tanjung Lesung yang enggan disebutkan indentitasnya.
   
Ia bertugas mengawasi pembersihan puing yang dilakukan oleh dua unit alat berat tersebut, sambil membantu bersih-bersih.
   
Selama membersihkan puing, ia mengaku terus dihayangi rasa was-was khawatir terjadi tsunami susulan.
   
"Khawatir mah ada, tapi mudah-mudahan saja tidak terjadi tsunami susulan," katanya.
   
Kawasan Pantai Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah terdampak paling parah dari terjangan tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.30 WIB itu.
   
Saat kejadian, di lokasi tersebut sedang berlangsung acara gethering PT PLN dengan menampilkan Seventeen Band.
   
Berdasarkan data dari posko bencana Labuan, dari kawasan Pantai Tanjung Lesung ditemukan 54 korban meninggal, dan cukup banyak yang mengalami luka-luka.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018