Pandeglang (Antaranews Banten) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menyalurkan sebanyak dua ton biskuit untuk pengungsi, terutama balita dan anak-anak yang terdampak bencana tsunami di daerah itu.
"Penyaluran bantuan itu guna memenuhi kebutuhan gizi balita dan anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani di Labuan,Banten, Rabu.
Pemerintah daerah sangat memperhatikan kondisi balita dan anak-anak pascabencana tsunami karena mereka membutuhkan asupan gizi.
Penyaluran biskuit itu nantinya didistribusikan melalui bidan Puskesmas setempat.
Sebab,mereka memiliki data jumlah balita dan anak-anak sehingga pendistibusianya tepat sasaran.
"Kami berharap bantuan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi balita dan anak," katanya menjelaskan.
Menurut dia, komposisi biskuit itu memiliki kandungan gizi dan protein tinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan anak dan balita cukup baik.
Sejauh ini, pihaknya mengapresiasi penanganan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana tsunami karena tidak menimbulkan gangguan kesehatan maupun penyakit menular.
Petugas kesehatan melibatkan ratusan orang terdiri dari dokter, perawat,bidan dan kesehatan lingkungan.
Selain itu juga dibantu oleh relawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Ikatan Bidang Indonesia (IBI), asosiasi farmasi dan lainnya.
Kehadiran relawan juga sangat membantu, karena mereka melaksanakan pengobatan medis dan bantuan aneka makanan,
"Kami terus berkoordinasi dengan petugas lapangan guna mencegah penyakit menular pascabencana tsunami," katanya.
Sementara itu, Amsiah, seorang pengungsi di GOR Labuan mengaku bahwa dirinya mendapat bantuan biskuit dan susu untuk keperluan balita juga pemeriksaan kesehatan.
"Kami sangat terbantu adanya bantuan makanan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Penyaluran bantuan itu guna memenuhi kebutuhan gizi balita dan anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani di Labuan,Banten, Rabu.
Pemerintah daerah sangat memperhatikan kondisi balita dan anak-anak pascabencana tsunami karena mereka membutuhkan asupan gizi.
Penyaluran biskuit itu nantinya didistribusikan melalui bidan Puskesmas setempat.
Sebab,mereka memiliki data jumlah balita dan anak-anak sehingga pendistibusianya tepat sasaran.
"Kami berharap bantuan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi balita dan anak," katanya menjelaskan.
Menurut dia, komposisi biskuit itu memiliki kandungan gizi dan protein tinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan anak dan balita cukup baik.
Sejauh ini, pihaknya mengapresiasi penanganan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana tsunami karena tidak menimbulkan gangguan kesehatan maupun penyakit menular.
Petugas kesehatan melibatkan ratusan orang terdiri dari dokter, perawat,bidan dan kesehatan lingkungan.
Selain itu juga dibantu oleh relawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Ikatan Bidang Indonesia (IBI), asosiasi farmasi dan lainnya.
Kehadiran relawan juga sangat membantu, karena mereka melaksanakan pengobatan medis dan bantuan aneka makanan,
"Kami terus berkoordinasi dengan petugas lapangan guna mencegah penyakit menular pascabencana tsunami," katanya.
Sementara itu, Amsiah, seorang pengungsi di GOR Labuan mengaku bahwa dirinya mendapat bantuan biskuit dan susu untuk keperluan balita juga pemeriksaan kesehatan.
"Kami sangat terbantu adanya bantuan makanan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018