Pandeglang, (Antaranews Banten) - Puskesmas Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, menerima sebanyak 10 jenazah korban gelombang tsunami yang melanda kawasan pesisir Banten selatan sejak Sabtu (22/12) malam.

"Dari 10 jenazah itu, diantaranya empat sudah diambil oleh keluarganya," kata Iwan, seorang petugas Puskesmas Panimbang di Pandeglang, Minggu (23/12). 

Puskesmas hingga kini terus meningkatkan pelayanan karena korban tsunami terus berdatangan sejak Minggu dinihari.

Saat ini, jumlah pasien korban tsunami tercatat 63 orang dan 10 orang meninggal dunia.

Dari 63 pasien itu, kata dia, kebanyakan mengalami luka patah tulang, luka sayatan hingga sesak nafas akibat banyak mengonsumsi air laut.
 
Sedangkan, 10 orang yang meninggal dunia itu, diantaranya empat sudah dibawa keluarga.

Saat ini, ujar dia, enam korban tsunami yang meninggal dunia masih dilakukan pendataan karena belum ada keluarganya.

"Semua korban tsunami yang meninggal dunia itu wisatawan Tanjung Lesung yang mengisi liburan panjang," katanya.

Menurut dia, kemungkinan besar korban tsunami terus bertambah karena kawasan wisata Tanjung Lesung belum dilakukan evakuasi.

Sebab, nama-nama group band Seventen yang menghibur wisatawan Tanjung Lesung belum ditemukan.

"Kami berharap cuaca kembali normal sehingga tim relawan bisa melakukan evakuasi dan pertolongan di kawasan Tanjung Lesung," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya terdapat pasien yang mengalami patah tulang dan perlu dilakukan rujukan.

Namun, kata dia, orangtuanya menghilang terseret gelombang tsunami.  "Kami berharap secepatnya bisa dilakukan tindakan medis dengan rujukan itu," katanya. ***4***

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018