Lebak, (Antaranews Banten) - Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diimbau memanfaatkan pompa bantuan Kementerian Pertanian untuk mendukung percepatan tanam sehingga dapat memenuhi ketersediaan pasokan air.

"Kita sudah memasuki musim hujan, namun intensitas curah hujan kecil, sehingga angka tanam baru terealisasi 25 persen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Jumat (7/12).

Kementerian Pertanian setiap tahun menyalurkan bantuan pompa kepada kelompok-kelompok tani guna memenuhi ketersedian pasokan air. Kebanyakan petani di Kabupaten Lebak kategori sawah tadah hujan dan tidak memiliki jaringan irigasi.

Petani melaksanakan percepatan tanam jika memasuki musim hujan, namun bila musim kemarau tentu areal persawahan dibiarkan tanpa ditanami.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kelompok tani agar memanfaatkan pompa bantuan untuk mendukung percepatan tanam.

"Kami menargetkan angka tanam Desember 2018 seluas 42.000 hektare," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, jumlah pompa bantuan dari pemerintah yang disalurkan kepada kelompok tani cukup banyak dan tersebar di 28 kecamatan.

Bantuan pompa itu, diantaranya untuk mendorong peningkatan swasembada pangan.

Selama ini, petani Kabupaten Lebak menyumbangkan kedaulatan pangan nasional sekitar 40 persen.

Produksi pangan di daerah ini dipasok ke sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta hingga Lampung.

"Kami berharap imbauan pemanfataan pompa itu dapat dilaksanakan petani untuk mendukung produksi pangan," katanya.

Sejumlah petani di Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa petani di sini sudah tanam dan rata-rata tujuh hari setelah tanam.

Gerakan percepatan tanam seluas 25 hektare yang dilaksanakan Kelompok Tani (Koptan) Bina Makmur melalui pompanisasi bantuan pemerintah dan swadaya.

Mereka petani menyedot sumber mata air Sungai Cilaki sehingga memenuhi ketersedian pasokan air untuk mengaliri lahan persawahan.

"Sebetulnya, saat ini sudah memasuki musim hujan, tetapi intensitas curah relatif kecil, sehingga memanfaatkan pompa untuk memenuhi ketersedian air," kata Ahmad (55) seorang petani setempat.

Ia mengatakan, penyaluran pompa tersebut sangat membantu kelompok tani untuk melaksanakan gerakan percepatan tanam.

Mereka petani di sini sudah melaksanakan tanam padi dan usia antara tiga sampai tujuh hari.

"Kami yakin jika tanam padi Desember dipastikan panen Februari 2019," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018