Lebak  (Antaranews Banten) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mendorong petani menggunakan teknologi alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam pengelolan pertanian guna meningkatkan produktivitas dan efesiensi usaha tani.
   
 "Kebanyakan petani di sini menggunakan teknologi traktor untuk pengelolaan lahan persawahan dibandingkan menggunakan cangkul dan bajak ternak," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Rabu.
     
Pemanfataan alsintan itu tentu pekerjaanya dinilai lebih cepat juga efesien biaya produksi.
     
Mereka petani mengelola lahan padi sawah menggunakan cangkul dan bajak ternak Rp8 juta/hektare.
     
Namun, mereka petani menggunakan traktor hanya biaya produksi Rp5,5 juta/hektare.
     
"Saya kira efesiensi biaya produksi itu tentu menguntungkan usaha tani," katanya.
     
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi gerakan percepatan tanam pada November-Desember 2018 di Kabupaten Lebak sebagian besar sudah menggunakan teknologi traktor.
     
Diperkirakan sekitar 95 persen dari 1.667 kelompok tani di Lebak mengoperasikan teknologi traktor.
     
"Kami minta petani agar tidak ada lagi menggarap lahan pertanian menggunakan bajak sawah dan cangkul," katanya menjelaskan.
     
Dede mengatakan, pemerintah setiap tahun terus menyalurkan bantuan alsintan, seperti traktor itu, pompa dan penggilingan padi. 
     
Penyaluran bantuan alsintan itu kepada kelompok-kelompok tani guna mendukung swasembada pangan. 
     
Saat ini, jumlah traktor yang ada pada petani di atas 2.000 unit tersebar di 28 kecamatan. 
     
"Kami setiap tahun mengusulkan bantuan peralatan traktor agar kelompok tani menggunakan teknologi pertanain untuk mendukung produktivitas pangan," katanya.
     
Sementara itu, Samian (55) seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya saat ini melaksanakan percepatan tanam secara serentak menggunakan traktor dan tidak ada lagi memakai cangkul maupun ternak kerbau.
     
Sebab, traktor dapat menekan biaya produksi juga pekerjaanya lebih cepat.
     
"Kami menggunakan traktor itu atas bantuan pemerintah dan semua para anggotanya hanya dikenakan biaya bahan bakar minyak," katanya.
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018