Lebak (Antaranews Banten) - Petani jagung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini masih membutuhkan bantuan pemerintah karena belum dijadikan pertanian unggulan daerah.
     
Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Sabtu, mengakui petani jagung di daerah ini masih membutuhkan bantuan dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
     
Bantuan yang diperlukan petani itu diantaranya penyaluran benih jagung, pupuk dan pestisida.
     
Sebab, komoditas jagung belum dijadikan andalan pendapatan ekonomi para petani setempat.
    
Kebanyakan petani di sini menggeluti usaha pertanian padi sawah karena secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
     
Bahkan, produksi pertanian padi sawah bisa menghasilkan pendapatan Rp35 juta per hektare dengan waktu tiga bulan.
     
Sedangkan, pertanian jagung hingga kini masih dijadikan tanaman sampingan.
     
Karena itu, petani jagung di Lebak hingga kini belum mandiri dan membutuhkan bantuan pemerintah.
     
Selain itu juga kendala lainnya, kata dia, kebanyakan petani menggunakan peralatan manual juga belum siap lahanya ditanami jagung karena terdapat tanaman padi gogo atau tanaman lainnya.
     
"Kami berharap kedepan produksi jagung bisa menjadikan andalan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, Kementerian Pertanian tahun 2018 menyalurkan bantuan benih jagung kepada petani Kabupaten Lebak sebanyak 27.000 hektare juga pupuk dan pestisida.
     
Penyaluran bantuan benih jagung yang diterima petani sebanyak 20 kilogram dan pupuk 50 kilogram per hektare.
     
Kebanyakan  penyaluran benih jagung jenis hibrida jenis NK 212, Pioner dan Metro dengan masa panen selama 90 hari.
     
Pengembangan tanaman jagung tersebut cocok dibudidayakan di lahan darat maupun persawahan.
     
"Semua bantuan itu melalui program upsus pajale guna meningkatkan swasembada pangan juga peningkatan ekonomi masyarakt," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018