Serang (Antaranews Banten) - Tiga dari delapan kabupaten/kota di Banten belum layak anak yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, lima kota lainnya sudah masuk predikat kota layak anak.
      
"Tiga daerah dinyatakan belum layak anak, ketiganya yakni Kabupaten Lebak,  Pandeglang dan Kabupaten Serang.  Tapi ketiga daerah ini sudah melakukan inisiasi, sehingga tidak sulit mencapai itu semua," kata Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana  (DP3AKKB) Provinsi Banten, Sitti Maani Nina pada peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Banten di Serang, Kamis.
      
Sedangkan lima kabupaten/kota lainnya yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang dinyatakan sebagai kota layak anak.
      
Menurut Nina, kabupaten/kota layak anak adalah kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.
       
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Banten menargetkan seluruh kabupaten/kota sudah menjadi daerah layak anak pada tahun 2019, mengingat tinggal tiga daerah lagi yang belum termasuk daerah layak anak.

Untuk mewujudkan target tersebut Pemerintah Provinsi Banten akan terus mendorong kepada pemerintah ditiga daerah tersebut untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan untuk mendukung keinginan menjadi kota layak anak.

"Bahkan Tangsel itu lebih leading karena sudah masuk kategori Nindya.  Karena urutannya itu ada prtama, madya dan Nindya," kata Nina.
       
Sementara penjabat (Pj) Sekertaris Daerah Provinsi Banten, Ino S Rawita mengakui jika belum semua daerah di Banten mendapat predikat kota/kabupaten layak anak. Oleh karena itu, perlu perhatian lebih dari masing masing pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang layak dan aman bagi anak.

Banyak hal yang terjadi belakangan ini dengan maraknya kekerasan terhadap anak baik di kota dan desa yang berdampak kepada kekhawatiran para orang tua, khususnya yang memiliki anak perempuan," kata Ino disela-sela acara Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Banten yang dihadiri orang tua dan anak-anak tersebut.
       
Ini mengimbau kepada para orang tua agar bijak memberikan akses gadget pada anak, hal ini mengingat banyaknya konten-konten yang tidak mendidik yang bisa dengan mudah diakses melalui gadget tersebut.

Banyak faktor yang melatar belakangi maraknya kekerasan terhadap anak, seperti semakin canggihnya  perkembangan teknologi,  sehingga memudahkan mereka mengakses dan mencontoh. Ini butuh pengawasan oleh orang tua, katanya.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018