Lebak (Antaranews Banten) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merealisasikan pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun higienis dan ramah lingkungan guna meningkatkan pendapatan nelayan.
     
"Kita yakin jika PPI Binuangeun itu higienes tentu pengunjung cenderung meningkat," kata  Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Hasan Lubis saat dihubungi di Lebak, Rabu.
     
Pembangunan PPI higienis dan ramah lingkungan ditargetkan tahun ini rampung.
     
Saat ini, PPI Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak  masuk kategori terbesar kegiatan tangkapan nelayan.
     
Namun, kondisi PPI Binuangeun saat ini kumuh dan menimbulkan bau tak sedap,terlebih belum memiliki tempat penampungan sampah.
     
Selain itu juga sarana dan prasarana penunjang pelelangan ikan sangat minim, seperti tidak memiliki ruangan pendingin (AC).
     
"Kami berharap PPI Binuangeun higienis dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat pesisir," katanya menjelaskan.
     
Menurut Hasan, pembangunan PPI higienis dipastikan dapat meningkatkan pengunjung atau pembeli dari berbagai daerah sehingga pendapatan nelayan dan bakulan meningkat.
     
Selain itu juga dijadikan destinasi wisata sehingga wisatawan dengan langsung melihat aneka tangkapan ikan nelayan.
     
Begitu juga PPI higienis dan ramah lingkungan memberikan jaminan ikan tangkapan nelayan sehat dan segar karena prasarana terlihat bersih mulai penyimpanan ikan, pelelangan hingga ke tingkat pembeli.
     
Pembangunan infrastuktur PPI higienis itu diantaranya membangun ruangan pendingin agar ikan sehat dan tidak rusak.
     
Para nelayan setelah melaut menyimpan ikan di PPI Binuangeun itu dalam kondisi bersih tanpa rusak maupun kotor.
     
Selain itu juga lokasi ruangan pelelangan ikan tidak terkena sinar matahari, serta membangun drainase sehingga arus air berjalan lancar dan membangun penampungan sampah.
     
Pembangunan PPI Binuangeun juga dibangun taman dan disebar pepohonan sehingga suasana menjadi ramah lingkungan.
     
"Kami yakin jika PPI higienes itu akan mendorong banyak pengunjung dan harga ikan pun jadi mahal sehingga menguntungkan nelayan dan pelaku usaha ikan lainnya, seperti pedagang bakulan," katanya menjelaskan.
     
Hasan mengatakan,  pembangunan PPI higienes itu guna mendukung pendapatan ekonomi nelayan.
     
Saat ini nelayan di pesisir selatan Kabupaten Lebak berkembang di 11 tempat pelelangan ikan (TPI) dengan jumlah usaha nelayan tercatat 3.600 orang.
     
Produksi tangkapan nelayan sekitar 4.000 sampai 6.000 ton per tahun dan bisa memenuhi pasar lokal.
     
Pemerintah terus menyalurkan bantuan untuk nelayan melalui program asuransi jiwa, kesehatan, alat tangkap, sertifikat rumah dan pendidikan anak nelayan.
     
"Kami setiap tahun mengalokasikan dana untuk bantuan alat tangkap, perahu dan kapal guna meningkatkan produksi tangkapan," katanya.

Baca juga: Tangkapan Nelayan Lebak Kembali Meningkat

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018