Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan sebanyak 2.247 rumah terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, serta lima orang dilaporkan meninggal dunia.
"Kita minta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan siaga bencana alam menyusul cuaca ekstrem," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky, di Lebak, Senin.
BPBD Lebak kini siaga bencana alam menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
Baca juga: BPBD Lebak imbau warga terus siaga bencana hidrometeorologi
Baca juga: BPBD Lebak imbau warga terus siaga bencana hidrometeorologi
Berdasarkan laporan bencana alam yang terjadi sejak Senin (2/12) sampai Minggu (8/12) tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor, dan pergerakan tanah.
Sedangkan, rumah rusak berat akibat longsor sebanyak 45 unit, rusak sedang 3 unit, dan rusak ringan 158 unit.
Selain itu, sebanyak 1.949 rumah, 10 fasilitas sosial dan fasilitas umum terendam banjir, dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.
"Bencana alam di Kabupaten Lebak itu terjadi di 22 kecamatan," ujarnya.
Menurut dia, petugas kebencanaan BPBD dan relawan kecamatan kini siaga bencana, karena laporan BMKG potensi bencana hidrometeorologi sampai 10 Desember 2024 curah hujan dengan intensitas tinggi.
Untuk itu, BPBD Lebak mempersiapkan peralatan evakuasi mulai kendaraan roda dua, roda empat, mobil dapur, peralatan tenda, perahu karet, pelampung, gergaji mesin, tali, dan lainnya.
BPBD Lebak juga menyiapkan logistik bahan pokok dan obat-obatan untuk didistribusikan ke lokasi bencana alam.
"Kami selama 24 jam berada di Posko Utama BPBD untuk melayani masyarakat jika terdampak bencana hidrometeorologi," katanya.
Baca juga: Jalan di Lebak layak dilintasi jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024