Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten menyebut 20 kecamatan di daerah itu terdampak banjir, longsor, dan pergerakan tanah akibat cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky di Lebak, Sabtu, mengatakan daerah itu rentan terhadap bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah karena kondisi alamnya yang merupakan pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Ke-20 kecamatan itu adalah Cibeber, Cilograng, Bayah, Malingping, Panggarangan, Wanasalam, Banjarsari, Gunungkencana, Cigemblong, Cijaku, Rangkasbitung, Cibadak, Cimarga, Sajira, Cipanas, Leuwidamar, Bojongmanik, Cirinten, Sobang, dan Cihara.
"Namun masyarakat kini sudah kembali ke rumah masing-masing karena banjir sudah surut," katanya.
Baca juga: Warga di bantaran Sungai Ciujung Lebak siaga banjir
Baca juga: Warga di bantaran Sungai Ciujung Lebak siaga banjir
Bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di Kabupaten Lebak terjadi sejak Senin (2/12) sampai Kamis (5/12), di mana tiga warga dilaporkan meninggal dunia dan satu luka-luka.
Ketiga warga yang meninggal dunia masing-masing DZ (15) yang tertimpa tembok rumah akibat longsoran, D (14) yang terbawa arus air banjir, dan R (65) yang tertimpa pohon tumbang.
Selain itu, sebanyak 1.694 rumah juga terendam banjir, 59 rumah terdampak longsor, 47 rumah rusak ringan, enam rumah rusak sedang, dan enam lainnya rusak berat.
"Sedangkan ruas jalan yang ambles dan longsor terdapat di lima titik, yaitu jalan Cipanas -Citorek menuju objek wisata Negeri di Atas Awan, jalan desa Darmasari Bayah, jalan Cidikit Bayah, jalan Pasir Gobong Bayah, dan jalan Ciseel-Muncang," ujarnya.
Baca juga: Cegah kecelakaan, BPBD Lebak lakukan penebangan pohon
Baca juga: Cegah kecelakaan, BPBD Lebak lakukan penebangan pohon
Selain itu dua jembatan juga dilaporkan terputus di Kecamatan Leuwidamar dan Muncang.
Sementara pergerakan tanah menyebabkan 52 kepala keluarga di Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak terdampak.
Pemerintah Kabupaten Lebak telah memberlakukan status tanggap darurat atas bencana alam tersebut hingga 15 Desember 2024. "Kami mendata korban bencana yang kemungkinan masih bertambah karena curah hujan masih tinggi," kata Febby Pratama Rizky.
Baca juga: 52 kepala keluarga di Neglasari Lebak terdampak pergerakan tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024