Lebak (Antaranews Banten) - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten membangun infrastuktur Kampung Salahur Kelurahan Cijoro Lebak Rangkasbitung agar terbebas lingkungan kumuh.
"Kita menargetkan pembangunan infrastuktur di Kampung Salahur rampung November mendatang," kata Kepala Seksi Penanganan Kawasan Permukiman DPRKP Banten Visnu Aria Wardhana di Lebak, Kamis.
Saat ini, kondisi lingkungan Kampung Salahur Rangkasbitung masuk kategori lingkungan perkotaan kumuh dengan penduduk padat.
Perkampungan lingkungan itu banyak rumah-rumah sewa untuk menampung warga pendatang.
Apalagi, lokasi kampung tersebut tidak berjauhan dengan Pasar Rangkasbitung.
Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk membebaskan lingkungan perkotaan kumuh agar meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebab, lingkungan kumuh berdampak buruk terhadap derajat kesehatan masyarakat di daerah itu.
"Kami berharap pembangunan infrastuktur itu terbebas dari lingkungan kampung kumuh," ujarnya menjelaskan.
Menurut Visnu, pembangunan infrastuktur Kampung Salahur diantaranya mengoptimalkan saluran air drainase, sarana air bersih juga dilengkapi empat unit sarana mandi,cuci dan kakus (MCK).
Selain itu juga membangun jalan lingkungan serta ruang terbuka hijau (RTH).
Pelaksanaan pekerjaan melibatkan pihak ketiga, namun tenaga kerja diprioritaskan warga setempat.
"Kami yakin pembangunan infrastuktur itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung Ihksan mengatakan pihaknya menyambut positif pembangunan infrastuktur yang dilaksanakan Provinsi Banten untuk membebaskan Kampung Salahur dari lingkungan kumuh.
Saat ini juga lingkungan Kampung Salahur mendapatkan program Kotaku dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat.
"Kami minta warga agar menjaga,merawat dan melestarikan pembangunan infrastuktur yang dibangun itu agar berfungsi untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak Targetkan Rangkasbitung Bebas Kota Kumuh
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kita menargetkan pembangunan infrastuktur di Kampung Salahur rampung November mendatang," kata Kepala Seksi Penanganan Kawasan Permukiman DPRKP Banten Visnu Aria Wardhana di Lebak, Kamis.
Saat ini, kondisi lingkungan Kampung Salahur Rangkasbitung masuk kategori lingkungan perkotaan kumuh dengan penduduk padat.
Perkampungan lingkungan itu banyak rumah-rumah sewa untuk menampung warga pendatang.
Apalagi, lokasi kampung tersebut tidak berjauhan dengan Pasar Rangkasbitung.
Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk membebaskan lingkungan perkotaan kumuh agar meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebab, lingkungan kumuh berdampak buruk terhadap derajat kesehatan masyarakat di daerah itu.
"Kami berharap pembangunan infrastuktur itu terbebas dari lingkungan kampung kumuh," ujarnya menjelaskan.
Menurut Visnu, pembangunan infrastuktur Kampung Salahur diantaranya mengoptimalkan saluran air drainase, sarana air bersih juga dilengkapi empat unit sarana mandi,cuci dan kakus (MCK).
Selain itu juga membangun jalan lingkungan serta ruang terbuka hijau (RTH).
Pelaksanaan pekerjaan melibatkan pihak ketiga, namun tenaga kerja diprioritaskan warga setempat.
"Kami yakin pembangunan infrastuktur itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung Ihksan mengatakan pihaknya menyambut positif pembangunan infrastuktur yang dilaksanakan Provinsi Banten untuk membebaskan Kampung Salahur dari lingkungan kumuh.
Saat ini juga lingkungan Kampung Salahur mendapatkan program Kotaku dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat.
"Kami minta warga agar menjaga,merawat dan melestarikan pembangunan infrastuktur yang dibangun itu agar berfungsi untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak Targetkan Rangkasbitung Bebas Kota Kumuh
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018