Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Banten, melakukan pembinaan pada pelaku usaha Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk memastikan keamanan pangan yang di pasarkan. 
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Serang, Istianah Hariyanti, di Serang, Senin, mengatakan pembinaan tidak hanya keamanan pangan, namun juga pemasaran melalui media sosial.

"Kita membina PIRT mulai pengolahan pangan di tingkat rumah tangga, kemudian dikemas dan bisa diperjualbelikan secara umum," katanya.
 
Menurut dia, pembinaan ini dilakukan karena Dinkes mendapatkan Dana Alokasi Khusus Pengawasan Obat dan Makanan (DAK POM) untuk melakukan pembinaan terhadap para pelaku PIRT. Pembinaan ini sudah berjalan dua tahun, yang mana saat ini merupakan tahun kedua. 
 
"Tahun lalu kita sudah latih 70 PIRT untuk keamanan pangannya. Kemudian kita sudah bina langsung turun ke lapangan, melihat mereka proses pengolahannya, bahannya dari mana, dan sebagainya, termasuk pembinaan tentang label dan sebagainya," katanya. 

Baca juga: 21 industri Banten digandeng Kemnaker buka pelatihan vokasi & wirausaha
 
Sedangkan untuk saat ini, lanjut dia, untuk evaluasi apakah sudah dipatuhi oleh para PIRT atau tidak. Dari hasil evaluasi tersebut, sudah cukup banyak kemajuan yang sebelumnya bentuk label asal-asalan, saat ini labelnya sudah sesuai. 
 
"Mereka yang tadinya tidak tahu informasi nilai gizi sekarang sudah tahu, dan mereka sudah banyak mematuhi standar-standar aturan PIRT," ucapnya. 
 
Menurutnya produk PIRT sudah sangat luar biasa, yang mana banyak jenis dan kualitas yang bagus, serta sudah terbina sesuai standar kesehatan. Namun promosi melalui media sosial belum dilakukan secara maksimal. 
 
"Sayang promosi melalui media sosial itu belum dilakukan. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa membantu mereka promosi, sehingga produk pangan yang aman, bermutu, dan bernilai gizi tinggi ini bisa dikonsumsi masyarakat yang lebih luas," ungkapnya. 

Baca juga: Kabupaten Lebak janjikan industri hijau dan ramah lingkungan
 
Istianah Hariyanti memaparkan beberapa produk PIRT, antaranya hashimi, kerupuk tike dari akar umbi arawa, kemudian emping yang masih jadi produk andalan di Kabupaten Serang, yang kualitasnya tinggi dibandingkan dengan emping dari daerah lain. Kemudian ada beberapa produk dari ikan, termasuk rumput laut, keripik pisang, dan beberapa yang sudah mulai membuat abon. 
 
"Jadi untuk keamanan pangan, mutu gizinya itu dari kami yang melakukan pembinaan lebih ke aspek kesehatan nya. Sedangkan kalau sisi usaha nya dari Diskoumperindag dan Diskominfosatik dari sisi promosinya, jadi kita gandeng tangan semua sektor untuk bisa memajukan PIRT di Kabupaten Serang," terangnya. 
 
Sementara itu, Penanggung Jawab PIRT Bidang P2P Dinkes Kabupaten Serang, Wiwik Tri Agung Retno, mengatakan jumlah PIRT di Kabupaten Serang yang terdaftar sekitar 300 PIRT melalui aplikasi OSS atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik yang sinkron dengan Badan POM. 
 
"Dari jumlah sekitar 300 PIRT itu sudah kami bina pada Tahun 2023 sebanyak 70 PIRT dan Tahun 2024 ini sebanyak 100 PIRT. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi," katanya.

Baca juga: DPMPTSP Provinsi Banten antisipasi lindungi industri dari efek Sritex pailit

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024