Jakarta (Antaranews) - PT Intiland Development Tbk perusahaan pengembang properti meluncurkan program pemasaran terpadu "Smart Deals Fest" sebagai upaya meningkatkan penjualan ditengah tantangan berat sektor properti yang kondisinya masih lesu.
   
"Program ini kami gulirkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat memiliki produk properti Intiland dengan berbagai fasilitas kemudahan<" kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono di Jakarta, Rabu.
     
Program ini akan digelar selama tiga bulan, mulai dari 1 September 2018 hingga 30 November 2018 menghadirkan semua produk properti mulai dari perumahan, apartemen, komersia, perkantoran, pergudangan di Jakarta dan Surabaya, jelas Archied.
   
Fasilitas yang dihadirkan dalam program ini mulai dari jangka waktu cicilan lebih panjang, bunga tetap, sampai dengan potongan harga, jelas dia.
     
Pada semester I tahun ini, Intiland berhasil membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) 
sebesar Rp1,3 triliun. 
   
Jumlah tersebut berasal dari penjualan di segmen pengembangan mixed-use dan high rise senilai Rp969 miliar, atau 75 persen dari keseluruhan, segmen pengembangan kawasan perumahan sebesar Rp270 miliar atau 21 persen dari keseluruhan. 
   
Kemudian Segmen pengembangan kawasan industri tercatat membubuhkan nilai marketing sales sebesar Rp45 miliar. 
   
Archied memberikan target marketing sales sebesar Rp3,3 triliun. Perolehan di semester I tahun ini setara dengan 38 persen dari total target. 
   
"Kami akan  mengejar target  dari penjualan inventori di semua segmen pengembangan, khususnya pada 
produk perumahan dan apartemen yang progres pengembangannya sudah hampir selesai," ujar dia.
   
Archied mengakui tantangan yang dihadapi ke depannya cukup berat, namun perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi target.
   
Perseroan terus memantau setiap perubahan yang terjadi baik secara makro maupun sektoral. 
Langkah ini menjadi penting untuk memperkirakan dampak setiap perubahan dan menyiapkan 
strategi yang tepat untuk mengantisipasinya, jelas dia.
   
“Kami telah bekerjasama dan mendapatkan komitmen dari sejumlah bank terkemuka untuk 
berkolaborasi memberikan penawaran pembiayaan yang paling menarik bagi konsumen,” ungkap 
Archied.
   
Menurut Archied perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure; capex) untuk 
pengembangan tahun ini senilai Rp2 triliun. 
   
Alokasi capex sebesar itu digunakan untuk pengembangan proyek-proyek baru dan proyek yang berjalan, namun tidak untuk penambahan cadangan lahan (landbank), jelas Archied.

Baca juga: INTILAND DAN COCA-COLA BANGUN RUANG SOSIALISASI

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018