Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten, menyusun strategi peningkatan layanan kesehatan pada 2025 melalui optimalisasi program yang dijalankan sejumlah perangkat daerah terkait.
Pj Sekda Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto, di Serang, Senin, mengatakan penyusunan strategi melalui rapat kerja ini sekaligus evaluasi dalam rangka menyamakan persepsi maupun program antarperangkat daerah serta melihat sejauh mana capaian kinerja dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
"Rapat kerja ini merupakan langkah awal untuk menyiapkan strategi ke depan pada tahun 2025 agar ada peningkatan pelayanan kesehatan setiap tahunnya," kata dia.
Selain itu, juga sinkronisasi dan integrasi berbagai macam program, mengusahakan untuk menyiapkan strategi tahun 2025 dengan koordinasi yang lebih baik, serta integrasi program yang lebih baik agar penanganan kesehatan dilakukan secara bersama-sama.
Baca juga: Warga di Serang curhat ke Mendes soal jalan rusak
Menurut Rudy, masih ada persoalan pada 14 penyakit yang tidak menular, seperti diabetes, ginjal, stroke, yang ternyata disebabkan oleh minimnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, karena kurangnya sosialisasi, baik bimbingan, penyuluhan, maupun penjelasan kepada masyarakat.
"Pada tahun 2025 nanti kita harapkan organisasi perangkat daerah (OPD) termasuk stakeholder kesehatan, secara bersama-sama untuk lebih banyak memberikan pendidikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat Kabupaten Serang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan salah satu tantangan ke depan adalah penyakit tidak menular, seperti stroke, diabetes, hipertensi, jantung, ginjal, dan lainnya.
"Sebenarnya penyakit tersebut jika dilakukan deteksi dini bisa mencegah penyakit menjadi lebih parah," ujarnya.
Kemudian, lanjut Rahmat, penyakit-penyakit menular seperti TBC, DBD, campak, juga bisa dicegah dengan cara imunisasi bagi anak-anak pada usia yang tepat.
"Hal itu yang telah kita lakukan sekarang ini," katanya.
Baca juga: RSDP Serang permudah layanan langsung di rumah pasien dengan HOMECARE
Sedangkan pada sektor pelayanan kesehatan, penekanannya harus terjalin koordinasi dan integrasi lintas sektor pelayanan kesehatan yang memang sudah mengalami kemajuan. Namun, hal itu akan kurang bermanfaat jika tidak ada yang bergerak melakukan sosialisasi, penyuluhan, maupun lainnya kepada masyarakat.
"Jadi, nanti semua stakeholder kita, semua OPD, komponen masyarakat hingga tingkat desa, kader-kader, harus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik. Itu semua dalam rangka untuk promotif dan preventif," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa jika sudah preventif, yaitu mencegah dengan melakukan promosi perilaku hidup sehat dan cek kesehatan secara teratur, tentu akan mengurangi kasus-kasus penyakit ke depannya.
"Ini yang tentunya kita harapkan kepada semua masyarakat, karena kesehatan adalah hak dan kewajiban setiap orang dan setiap lembaga, siapapun namanya," kata dia.
Baca juga: Pemkab Serang latih petugas penginputan aplikasi internal Pilkada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024