Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menggelar Program Gebyar Stunting, Kemiskinan Ekstrem, dan Inflasi (Gebyar Klasik) tahap III dengan kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pihak swasta.
 
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Lebak H Paryono di Lebak, Selasa, mengatakan pemerintah daerah berkomitmen untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencetak Generasi Emas 2045.
 
Penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi menjadi Program Gebyar Klasik I, II dan III dengan kolaborasi antara OPD dan swasta atau perusahaan.
 
Pelaksanaan Program Gebyar Klasik III dilaksanakan 5 Desember 2024 di Kecamatan Panggarangan.
 
Sebelumnya, Program Gebyar Klasik I di Kecamatan Cimarga dan Gebyar Klasik II di Kecamatan Warunggunung.

Baca juga: Angka stunting di Kabupaten Tangerang turun 6,9 persen
 
Selama ini, Program Gebyar Klasik mampu menangani stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat cukup baik, termasuk daya beli kebutuhan bahan pokok relatif stabil.
 
"Kita terus berkolaborasi dengan OPD dan swasta agar jangan ada lagi kasus stunting baru atau ' zero new stunting," kata Paryono.

Baca juga: Program makan bergizi gratis upaya tekan stunting di Lebak

Pihaknya fokus melakukan intervensi terhadap keluarga beranak stunting, ibu hamil, ibu bersalin, remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur.
 
Begitu juga penanganan stunting bagi anak usia di atas dua tahun dilakukan melalui pemberian makanan tambahan guna meningkatkan status gizi mereka.
 
Untuk pencegahan stunting, menurut dia, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, OPD dan tanggung jawab sosial dari pihak swasta.
 
Sebab, untuk mewujudkan terbebas dari anak stunting itu harus dilakukan mulai sejak remaja dengan pemberian tablet tambah darah bagi calon pengantin dan pemeriksaan ibu hamil di puskesmas dan klinik.
 
Selain itu juga bagi pasangan usia subur harus mendapatkan pelayanan reproduksi agar benar-benar menjalani persalinan dengan layak.
 
"Kami meyakini melalui Gebyar Klasik bisa zero new stunting untuk mempersiapkan generasi Emas 2045 yang memiliki sumber daya manusia unggul," katanya menjelaskan.
 
Berdasarkan hasil penimbangan serta pengukuran tubuh dan lengan pada Juni 2024, di Kabupaten Lebak jumlah balita stunting tercatat 4.452 orang dari total 109.498 balita.

Baca juga: Pemkot Tangerang kembangkan kolaborasi penanganan kasus stunting

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024