Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengapresiasi koperasi dan pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu berkembang sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
     
"Kita meyakini berkembangnya lembaga koperasi dan pelaku UMKM mampu mengendalikan kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Siti Samsiah saat meninjau usaha kerajinan masyarakat di Kecamatan Kalanganyar dan Warunggunung di Lebak, Jumat.
     
Pemerintah daerah terus mendorong lembaga koperasi dan UMKM berkembang karena memberikan kontribusi terhadap pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan juga penyerapan lapangan pekerjaan.
     
Selain itu juga pembinaan koperasi dan pelaku UMKM dioptimalkan agar melahirkan klaster-klaster usaha masyarakat.
     
Pembinaan itu diantaranya pelatihan sumber daya manusia (SDM)  bagi pengelola lembaga koperasi.
     
Peningkatan kualitas produk UMKM melalui diversifikasi produk, kemasan hingga pemberian sertifikasi.
     
Disamping juga pembinaan kewirausahaan dan magang ke luar daerah untuk menimba wawasan dan kompetensi.
     
"Kami berharap lembaga koperasi dan UMKM menjadikan andalan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.
     
Menurut Samsiah, berdasarkan hasil monitoring di lapangan bahwa usaha kerajinan masyarakat juga pengelolaan koperasi tumbuh dan berkembang.
     
Pengelolaan koperasi dan UMKM Ponpes Daarul Qoriin di Kecamatan Kalanganyar menembus pasar mancanegara. 
     
Mereka memproduksi kerajinan tenun Badui, tas, dompet, batik Lebak dan souvenir.
     
Begitu juga koperasi dan UMKM Kecamatan Warunggunung mampu menembus pasar Jakarta, Bogor dan Bekasi.
     
Produksi itu aneka kerajinan makanan dan minuman, seperti kerupik emping, kaceprek manis, kerupuk jengkol, keripik pisang, dan bahan minuman natadecoco.
     
Pelaku UMKM lainnya, kata dia, berkembang usaha kerajinan bambu memproduksi, alat rumah tangga, meubeler, gula aren, batu kalimaya, bilik, batu fosil, dan anyam-anyaman. 
     
Para UMKM tersebut bisa berkembang karena didukung bahan baku komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.
     
Kemudahan dalam memperoleh bahan baku menjadi salah satu faktor mudah berkembangnya UMKM dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. 
     
Saat ini, jumlah lembaga koperasi masyarakat tercatat 839 unit dan pelaku UMKM 49.686 unit usaha dengan menyerap lapangan pekerjaan sekitar 95.000 jiwa.
     
"Kami terus mendorong koperasi dan UMKM mampu mensejahterakan masyarakat," katanya.
     
Ketua Koperasi dan UMKM Ponpes Daarul Qoriin Endoh Mahfudoh mengatakan pihaknya kini memasarkan produk kerajinan Badui ke Vietnam.
     
Keunggulan produk masyarakat Badui sangat alami dan sederhana juga memiliki nilai komersial untuk dipasarkan ke pasar mancanegara.
     
Produk kerajinan masyarakat Badui antara lain kain tenun, souvenir, aksesoris, lomar, selendang, tas koja, batik Badui. 
   
Selain itu juga batik pakaian Lebak dan batik Banten.
   
"Kami sangat terbantu produk kerajinan Badui menembus pasar Vietnam itu," katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018